Jumat, 11 Juni 2010

Warga Perbatasan Terganggu Sinyal Provider Malaysia

12 June 2010, Pontianak -- Kecanggihan teknologi komunikasi sudah dinikmati warga Indonesia hingga ke pelosok tanah air berkat banyaknya operator seluler yang menjangkau pedalaman. Sayangnya, warga di perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia terganggu dengan tembusnya sinyal negeri jiran tersebut hingga ke wilayah Indonesia.

Beberapa warga di dusun Pareh desa Semunying, Jagoibabang kabupaten Bengkayang Kalbar mengeluhkan adanya sinyal provider Malaysia tembus ke wilayah Indonesia. Padahal desa tersebut berjarak sekitar 15 kilometer dari perbatasan Malaysia.

Akibatnya, biaya SMS dari Indonesia ke Indonesia kena charge Rp 4.800 sekali kirim pesan. Sedangkan telepon lebih mahal lagi karena dianggap rooming, biaya sambungan langsung luar negeri.

"Tiap hari ada sinyal provider Malaysia tembus ke hape kita. Seperti sinyal dari DIGI, MY CELEC M, Maxis masuk ke hape kita. Ini sangat mengganggu komunikasi dan menimbulkan biaya mahal. Sekali SMS kena Rp 4.800 kan mahal," kata Janang (45) warga dusun Pareh.

Tembusnya sinyal operator selular Malaysia itu, menurut warga, sudah berlangsung lama sehingga biaya komunikasi kena charge mahal. Hal ini terjadi karena dianggap komunikasi menggunakan hape seperti terjadi antarnegara. Warga perbatasan berharap agar operator seluler Indonesia segera mengambil tindakan terkait hal tersebut.

Tribun Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar