Peserta latihan Wanatirta Yudha 2010 sedang melaksanakan survival di air (waduk selorejo) Malang, jawa Timur (Foto : Pen Koopsau II)
21 Juli 2010, Malang -- Untuk meningkatkan profesionalisme prajurit, khususnya para awak pesawat (air crew) di bidang SERE (Survival, Evation, Resistance and Escape), sebanyak 55 orang awak pesawat jajaran Komando Operasi TNI AU (Koopsau) II mengikuti latihan survival tempur. Ke -55 awak pesawat tersebut masing-masing 18 orang dari Lanud Iswahyudi Madiun, Jawa Timur, 20 orang dari Lanud Sultan Hasanudin, Makasar dan 17 orang dari Lanud Abdulrakhman Saleh Malang.
Latihan yang dikemas dengan nama sandi Wanatirta Yudha 2010 itu, digelar di kawasan hutan, gunung dan waduk Selorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat - Minggu (18-20). Latihan di buka oleh Komandan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang Marsekal Pertama (Masma) TNI Ida Bagus Anom, dalam suatu upacara militer di Lanud Abdulrakman Saleh, Malang, Jawa Timur. Tampak hadir para pejabat Makoopsau II Lanud Adulrakhman Saleh serta pejabat Wing 2 Paskhas Lanud Abdulrakhman Saleh Malang.
Pangkoopsau II Marsekal Muda (Marsda) TNI R Agus Munandar selaku Pimpinan Umum latihan dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irup saat pembukaan latihan mengatakan, Latihan survival tempur bagi awak pesawat merupakan satu tahapan latihan yang cukup penting. Hal ini berkaitan dengan aktifitas seorang air crew dalam melaksanakan tugas-tugas operasi sebagai awak pesawat militer.
Dikatakan, sebagai awak pesawat militer, dalam melaksanakan tugas operasi, suatu saat para air crew tidak menutup kemungkinan akan dihadapkan dengan situasi emergency, dimana pesawat yang sedang diterbangkannya mengalami accident maupun incident di daerah musuh. Sehingga, para air crew dituntut memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk tetap survive, baik di darat maupun di air/laut, agar tidak tertangkap musuh maupun menghindar dari hadangan, sergapan, maupun kemungkinan di interogasi oleh musuh.
Oleh karena itu, Pangkoopsau II minta kepada seluruh peserta latihan, untuk benar-benar memanfaatkan latihan ini sebagai momentum untuk menggali lebih jauh wawasan, pengetahuan serta ketrampilan dibidang survial khususya maupun SERE pada umumnnya. Dijelaskan, sebagai awak pesawat militer, para air crew setiap saat dituntut untuk siap melaksanakan misi-misi operasi yang mejadi tgas Koopsau II, baik dalam konteks latihan maupun operasi yang sesungguhnya.
”Saya minta, meskipun para awak pesawat sudah pernah melaksanakan latihan survival dasar di satuan masing-masing, tetapi hendaknya jangan menganngap remeh laihan tempur ini. Aksanakan dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, agar mendapatkan hasil yang optimal, sehingga kelak bila dihadapkan dengan situasi medan operasi yang sesungguhnya lebih siap serta paham harus berbuat apa dan bagaimana” pinta Pangkoopsau II.
Pen Koopsau II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar