Senin, 01 Maret 2010

Pangdam IV/Diponegoro: Prajurit Desersi Sedikit

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Budiman (kiri), menyematkan tanda kehormatan Satya Lencana Kesetiaan, kepada empat prajurit TNI, pada upacara peringatan HUT ke-60 Kodam IV/Diponegoro, di Makodam IV/Diponegoro, di Semarang, Jateng, Senin (1/3). Dalam amanatnya, pangdam berpesan agar masalah disiplin prajurit harus selalu menjadi perhatian karena selama ini masih ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan sejumlah anggota TNI AD yang menyangkut masalah desersi, tindak pidana, asusila dan penyalahgunaan wewenang. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)

01 Mar 2010, Semarang -- Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman menyatakan prajurit TNI yang desersi atau meninggalkan tugas tanpa izin pada tahun 2009 di wilayahnya relatif sedikit.

"Prajurit Kodam IV/Diponegoro yang desersi jumlahnya di bawah sepuluh orang," kata Pangdam usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-60 Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Parade Makodam di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan, sedikitnya jumlah prajurit yang desersi dikarenakan sudah mulai ada peningkatan kesejahteraan bagi anggota TNI.

Selain itu, kata dia, kehidupan di wilayah Kodam IV/Diponegoro relatif sederhana sehingga tidak terlalu jauh perbedaan antara kondisi kesejahteraan prajurit dengan lingkungan di sekitarnya.

Pangdam mengungkapkan, rata-rata prajurit yang desersi tersebut memilih melarikan diri karena menolak menjalani hukuman setelah melakukan suatu pelanggaran hukum.

"Bagi prajurit yang desersi dan melarikan diri, kita tetap berusaha agar secepatnya dapat ditangkap dan kalau sampai batas waktu yang telah ditetapkan belum berhasil ditangkap maka yang bersangkutan akan diadili secara "inabsensia" dan kemudian dipecat," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Pangdam mengatakan, pada masa mendatang pihaknya akan melakukan pembinaan satuan untuk meningkatkan kedisplinan, profesionalisme keprajuritan serta meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.


Sejumlah prajurit TNI AD berbaris, pada upacara peringatan HUT ke-60 Kodam IV/Diponegoro dengan inspektur upacara Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Budiman, di Makodam IV/Diponegoro, di Semarang, Jateng. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)

Sejumlah prajurit TNI AD mementaskan atraksi barongsay Naga Doreng, usai berlangsungnya upacara peringatan HUT ke-60 Kodam IV/Diponegoro. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)

Upacara peringatan HUT Ke-60 Kodam IV/Diponegoro juga dihadiri oleh sejumlah mantan Pangdam IV/Diponegoro yakni Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mantan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Tyasno Sudarto.

Tema peringatan HUT Ke-60 Kodam IV/Diponegoro kali ini adalah "Dengan semangat perjuangan Pangeran Duponegoro, prajurit Kodam IV/Diponegoro bertekad meningkatkan disiplin, profesionalisme keprajuritan dan manunggal dengan rakyat dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI".

Dalam upacara tersebut, Pangdam menyematkan Tanda Kehormatan Negara Republik Indonesia (TKNRI) Bintang Kartika Eka Paksi Nararya kepada Mayor Inf Katam, Kapten CBA Suratno (Satya Lancana Kesetiaan 24 tahun), Serka Joko Suyanto (Satya Lancana Kesetiaan 14 tahun), dan Kopda Sutikno (Satya Lancana Kesetiaan 8 tahun).

Upacara peringatan dilanjutkan dengan parade dan defile pasukan dan acara syukuran yakni pemotongan nasi tumpeng oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman.

ANTARA JATENG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar