Selasa, 23 Maret 2010

10 Prajurit Bravo TNI AU Berhak Kenakan Brivet Pasukan Katak


23 Maret 2010, Surabaya -- Sebanyak 10 prajurit pasukan khusus TNI AU yang dititipkan di sekolah Pasukan Katak (Sepaska) Kobangdikal, berhasil menyelesaikan pendidikan selama 3,5 bulan dan berhak mengenakan Brivet Pasukan Katak (Paska) TNI AL.

Brivet pasukan khusus TNI AL tersebut disematkan Wakil Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kolonel Laut (P) Erman Amir pada upacara penutupan pendidikan yang digelar di Lapangan Apel Sepaska, Kodikopsla, Ujung, Surabaya, Selasa (23/3).

Menurut Komandan Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Kolonel Laut (P) Dodi Hermawan, pendidikan untuk siswa Dikbravo’90 TNI AU yang dibuka 14 Desember 2009 silam tersebut, adalah program pendidikan titipan dari TNI AU dalam hal ini Paskhas untuk mendidik prajurit khususnya agar memiliki kualifikasi keahlian aspek laut/problem air di Sepaska Kobangdikal. Kali ini hanya 10 orang (2 perwira pertama berpangat Letda dan 8 orang Tamtama berpangkat Prada).

Sementara itu Komandan Kodikopsla Laksma TNI Totok Permanto dalam amanatnya yang dibacakan Wadan Kodikopsla, mengatakan bahwa Pasukan katak adalah pasukan khusus yang mampu berperan ganda. Disamping melakukan tugas-tugas intelijen, pasukan katak juga mampu melakukan pembersihan bawah air untuk melemahkan kekuatan musuh, terutama untuk mendukung operasi amfhibi dan peperangan khusus bawah air .

“karena itu, Pasukan katak diharapkan mampu mendekati sasaran operasi baik melalui laut, darat maupun udara,” terangnya.

Sebagai pasukan khusus TNI AU, lanjutnya, maka pengetahuan dan keterampilan Paska merupakan keahlian khusus untuk mendukung tugas-tugas pasukan khusus di kesatuan masing-masing. Untuk dapat mewujudkan hal trsebut, dibutuhkan latihan yang terencana dan teratur dengan baik karena mengandung resiko yang sangat tinggi. Berbagai kegiatan latihan telah dilaksanakan tanpa mengenal waktu ,siang maupun malam, hujan maupun panas dengan harapan mampu menerapkan segala hasil latihan dimedan pertempuran yang sebenarnya..

Menurutnya, bila dihadapkan pada perkembangan teknologi yang berdampak pada meningkatnya intensitas dan kualitas ancaman pada Negara kesatuan Republik Indonesia, maka peningkatan kualitas personel menjadi kebutuhan yang mendesak. “Dengan pendidikan dan latihan Kepaskaan, diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas personel Paskhas sebagai “special force” yang disegani kawan maupun lawan,” imbuhnya.

Penkobangdikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar