Pos jaga TNI AL di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri. (Foto: Muhammad Dzen)
Jakarta - Masalah klasik masih mengintai penegakkan kedaulatan dan keamanan perbatasan di Provinsi Kepulauan Riau. Mulai dari alusista yang kurang, terbatasnya bahan bakar hingga kesulitan komunikasi antarsatuan. Namun di balik segala kekurangan tersebut, masih ada rasa optimistis unsur-unsur TNI menjaga kedaulatan NKRI.
"Personel 100 persen kita siap. Unsur-unsur kejuangan TNI bersama rakyat siap menjaga perbatasan," ujar Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV, Laksamana Pertama SM Darojatim saat menerima kunjungan wartawan seksi Dephan pekan lalu di Tanjungpinang, Kepri, Jumat (4/11/2009).
Darojatim menjelaskan, kendala utama adalah kurangnya bahan bakar untuk kapal-kapal milik TNI AL. Pemeliharaan kapal pun perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesiapan tempur TNI AL. Namun perwira tinggi berbintang satu ini menegaskan kesiapan personelnya untuk memberikan yang terbaik bagi kedaulatan NKRI.
Wilayah Kepri yang berbatasan dengan Singapura, Malaysia dan perairan vietnam itu memang 95 persen terdiri dari lautan. Luas wilayah Kepri 252.602 kilometer persegi, dari luas itu hanya 9.777 kilometer persegi yang berupa daratan. Sisanya 242.852 kilometer persegi merupakan wilayah perairan.
Kekuatan di darat, ada Korem 033 Wira Pratama yang membawahi Kodim 0315 Bintan, Kodim 0316 Batam, Kodim 0317 Tanjung Balai Karimun dan Kodim 0318 Natuna. Selain itu ada batalyon infanteri 134 yang diperkuat sekitar 1.500 personel.
Kendalanya, TNI AD mengaku kesulitan untuk melakukan penyebrangan personel antarpulau di wilayah Korem 033. TNI AD tidak memiliki perahu, sehingga untuk menyebrang masih mengandalkan bantuan kapal TNI AL atau kapal tradisional milik masyarakat. Tapi jika bertempur melawan pasukan negara tetangga, TNI AD mengaku masih yakin menang.
"Kalau dibandingkan dengan tentara negara tetangga, pasukan kita lebih unggul. Ini terlihat dari saat latihan bersama. Kemampuan pasukan kita lebih tinggi," jelas Danrem 033 WP Kolonel Arh Mardimin di tempat yang sama.
Untuk TNI AU, kekuatan di Kepri berpusat di Lanud Tanjungpinang. Walau tidak ada unsur pesawat tempur di lanud tipe C tersebut, namun sewaktu-waktu jika dibutuhkan, Lanud Tanjungpinang bisa menjadi pangkalan udara depan.
Permasalahan yang dihadapi, pesawat-pesawat Singapura masih sering memasuki wilayah Kepri. Selain itu penerbangan di Kepri masih diatur oleh Singapura melalui Flight Information Region (FIR) di Bandara Changi.
detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar