Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri) disambut Komandan KRI Diponegoro Letkol (Laut) Arsyad Abdullah ketika meninjau kapal KRI Diponegoro yang baru tiba dari Libanon di Tanjung Priok Jakarta. Minggu (22/11). TNI mengirimkan KRI Diponegoro-365 dengan nama Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-A. KRI Diponegoro-365 bertugas selama enam bulan di perairan Lebanon sejak Maret 2009 lalu. (Foto: ANTARA/Salis Akbar/nz/09)
20 November 2009, Jakarta -- Untuk pertama kalinya, Indonesia mengirim pasukan dari Angkatan Laut untuk membantu PBB di Lebanon. Setelah 6 bulan bertugas, badan dunia tersebut merasa puas dengan kinerja pasukan Tanah Air.
"Ini pertama kali Angkatan Laut ikut perdamaian dunia. Dan berdasarkan hasil laporan, PBB merasa senang dan cukup puas dengan kemampuan pasukan dan kapal kita," kata Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didik Heru Purnomo.
Hal tersebut disampaikan saat menyambut kedatangan prajuritnya di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (20/11/2009).
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (tengah) berbincang dengan dua personil TNI AL yang baru tiba dari Libanon di anjungan kapal KRI Diponegoro di Tanjung Priok Jakarta. (Foto: ANTARA/Salis Akbar/nz/09)
Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didik Heru Purnomo saat menyambut kedatangan Satgas Maritim TNI KRI Dipenogoro 365. (Foto: detikFoto/Muhammad Taufiqqurahman)
Satgas Maritim TNI KRI Dipenogoro 365 yang akan dikirim ke Libanon ini dikomandani oleh Letkol Laut Arsyad Abdullah. (Foto: detikFoto/Muhammad Taufiqqurahman)
Pasukan tersebut tergabung dalam Satgas Maritim TNI KRI Dipenogoro 365 dengan Komandan Laut Letkol Laut Arsyad Abdullah. Mereka diberangkatkan untuk membantu PBB dalam program Maritim Interdiction Operation, yaitu operasi untuk mencegah masuknya senjata dan material yang berhubungan dengan senjata tidak sah dari dan menuju Lebanon.
"Kita berterima kasih kepada seluruh awak kapal dan juga ini adalah sebuah wujud kepercyaan dari PBB dalam melaksananakan tugas," lanjut Didik.
Didik juga menambahkan, pasukan TNI AL yang dikirim mendapat apresiasi juga dari negara lain. Bahkan posisi pasukan Indonesia bisa disejajarkan dengan NATO.
"Kita secara profesional diakui sejajar dengan NATO. Dan kita akan evaluasi lagi nanti supaya lebih baik," tegasnya.
detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar