Personil KRI Kakap 811 menggunakan perahu karet untuk melakukan penyerangan keatas kapal yang sedang dibajak oleh bajak laut saat latihan bersama TNI Angkatan Laut - Angkatan Laut Filipina di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (7/4). (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/nz/10)
11 Juni 2010, Manado -- Segenap jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado menjadi peserta kegiatan Gelar Latihan Penugasan Tempur (Gelagaspur) 2010. Kegiatan rutin tahunan tersebut dipimpin Laksamana Willem Rampangilei didampingi lima asisten sebagai koordinator latihan.
Gelagaspur terdiri atas beberapa sesi, masing-masing latihan peraturan baris berbaris (PBB), bongkar pasang senjata, simulasi peluit angkatan laut, tali temali, keahlian menembak, latihan bahaya udara, dan latihan perang kebakaran.
Dari semua sesi latihan latihan perang udara paling menegangkan. Mako Lantamal VIII disituasikan mendapat serangan udara dari berbagai arah oleh pesawat tempur musuh. dalam simulasi, sebelum diserang, aktivitas kantor dan rutinitas harian berjalan seperti biasa hingga alarm bahaya berbunyi.
Sirine tanda bahaya karena serangan pihak luar meraung-raung. Sontak segenap personil Lantamal VIII yang berada di tempat masing-masing langsung siaga dan menerapkan standar pengamanan. Sontak, aksi tembak menembak dan letupan mortir bersahut-sahutan di udara.
Danlantamal VIII, Rampangilei mengatakan, simulasi tersebut dilakukan berkala tiap tahun. Gelagaspur dilaksanakan bertujuan untuk menanamkan rasa kewaspadaan dan disiplin tinggi di jajaran TNI AL. "Memang kita situasikan simulasi layaknya ada serangan betulan. Yang kita harapkan, kewaspadaan itu selalu ada," ujar Rampangilei.
Selain itu, kata Rampangilei, simulasi tersebut merupakan rangkaian persiapan pengamanan menyambut Pemilukada Sulut. "Tanggung jawab pengamanan juga menjad bagian kami TNI AL. Tidak saja di wilayah laut tapi berkaitan dengan bagaimana menciptakan situasi kondusif di masyarakat," ujarnya.
Jumat (11/6/2010) hari ini, simulasi akan dilanjutkan dengan agenda pengkajian ulang dan penentuan akhir oleh tim penilai dari Panglima Komando Armada Timur (Pangarmatim) Surabaya. Bertindak selaku penilai, Kol Laut (P) Achmad Taufiqoerachman, Letkol Laut (P) Eko Wahyono, dan Kapten Laut (P) Toni Indraprayono.
"Besok akan diuji petik (dinilai) apakah simulasi memenuhi standar oleh penilai," tambah Rampangilei.
Tribun Manado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar