Jusuf Kalla saat menjabat wakil presiden orang yang paling berjasa diproduksinya panser Anoa oleh PT. PINDAD, dengan langsung menandatangani kontrak pembelian Anoa saat berkunjung ke PINDAD. Presiden SBY meresmikan penyerahan Anoa dari PINDAD ke Dephan saat itu. (Foto: ANTARA)
09 Juni 2010, Jakarta -- Ketua Komisi I DPR RI Kemal Aziz Stamboel menyatakan tak masalah dengan barter yang dilakukan antara PT Pindad dan pemerintah Malaysia terkait pembelian panser. Ia menyatakan bahwa barter dilakukan biasanya menguntungkan kedua belah pihak.
"Kalau kita butuh barang yang belum bisa dibuat oleh kita ditukar dengan barang yang sudah bisa diproduksi kita, itu baik saja. Kalau bermanfaat, ya tidak ada masalah," sahut Kemal kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (9/6).
Ia mengaku belum pernah mendengar perjanjian barter tersebut. Meski menyatakan tak bermasalah, ia tak serta merta mendukung barter yang dilakukan pemerintah. "Tapi bukan berarti dukung," tegasnya.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan bahwa 25 persen dari total pembayaran pembelian 32 panser anoa buatan PT Pindad akan dibayar melalui sistem barter. Barter dilakukan dengan menukarnya dengan sedan buatan Proton Malaysia yang selanjutnya digunakan sebagai armada taksi.
MI.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar