Senin, 19 Oktober 2009

TNI-AU Tambah Dua Batalyon Paskhas

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Subandrio melakukan inspeksi pasukan saat upacara peringatan ulang tahun Korpaskhas ke-62 di Lanud Sulaeman, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10). HUT Korpaskhas ke-62 tersebut diikuti 17 skuadron Korpaskhas dari seluruh Indonesia. (Foto: ANTARA/Rezza Estily/ss/ama/09)

19 Oktober 2009, Bandung -- TNI Angkatan Udara segera menambah dua batalyon Korps Pasukan Khas (Paskhas) guna mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok Korps Paskhas sebagai salah satu komando utama matra udara sesuai tantangan dan ancaman yang dihadapi.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio usai memimpin peringatan HUT ke-62 Korps Paskhas di Bandung, Senin, mengatakan, pada 2010 pihaknya akan membangun Batalyon 468 di Biak, sebagai kembangan dari kompi F/BS.

"Setelah itu, baru kita bentuk Batalyon 469 di Medan, kembangan dari Kompi A/Berdiri Sendiri/BS," kata Subandrio.

Sementara itu, Komandan Korps Paskhas Marsekal Pertama TNI Harry Budiono mengatakan, kesiapan pembentukan Batalyon 468 Paskhas di Biak sudah memasuki tahap penyelesaian seperti penyempurnaan infrastruktur, sarana, dan prasarana lainnya.

"Personel kan sudah ada dari satuan asalnya yakni Kompi F/BS," katanya.

Harry mengatakan, pembentukan sejumlah batalyon Korps Paskhas itu di beberapa titik di wilayah Indonesia merupakan salah satu bentuk pergelaran kekuatan Paskhas sebagai salah satu unsur kekuatan pertahanan negara.

"Saat ini telah terbentuk tujuh batalyon dan delapan kompi BS. Nah ini kan kita kaji lagi kelanjutannya sesuai kebutuhan dan eskalasi ancaman yang dihadapi," katanya.

Korps Paskhas adalah kotama (komando utama) pembinaan TNI AU yang langsung berada di bawah Kasau yang bertugas membina kekuatan dan kemampuan Paskhas dalam pertahanan pangkalan, alat utama sistem senjata, instalasi Angkatan Udara, Pengendalian Pangkalan Udara Depan, Pengedalian Tempur, SAR Tempur serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Kasau: Djoko Suyanto Tak Akan Anak Emaskan TNI AU

Nama Djoko Suyanto disebut-sebut sebagai calon kuat Menko Polhukam. Isu miring pun muncul, Djoko yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) akan mengistimewakan TNI AU. Tapi hal ini tegas-tegas disangkal.

"Enggak ada pengaruhnya. Beliau lebih tinggi jabatannya dan tentunya yang diurus lebih banyak," kata Kasau Marsekal TNI Subandrio seusai memimpin upacara HUT Korpaskhas ke-62 di Markas Komando Korpaskhas TNI AU, di Jalan Kopo, Kabupaten Bandung, Senin (19/10/2009).

Subandrio lalu memberi contoh dirinya sendiri saat menjabat sebagai Kasau, dia tidak pernah mengisitimewakan Korpspaskhas yang pernah dia pimpin.

"Begitupun beliau, ketika terpilih menjadi menteri. Enggak ada yang dianakemaskan lah," tutur Jendral bintang empat ini.

Sementara itu, terkait Alutsista, menurut Subandrio prajurit TNI AU harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan memelihara Alutsista. Hal ini dikarenakan kendala anggaran yang dinilainya masih terbatas.

Meski, kata Subandrio, alutsista merupakan tujuan dalam peningkatan korps TNI AU. "Kita tugasnya berkelahi, kalau alatnya nggak ada, ya itu, menurut saya alutsista yang penting," ujarnya singkat.

MEDIA INDONESIA/detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar