Minggu, 07 Februari 2010

Uji Coba Rudal Agni III Berhasil

Rudal Agni III. (Foto: topnews.in)

8 Februari 2010, New Delhi -- India kembali berhasil melakukan uji coba penembakan peluru kendali balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir, Agni III, Minggu (7/2).

Peluru kendali (rudal) Agni III, yang merupakan rudal berdaya jangkau terjauh India, mampu menjangkau sasaran sejauh 3.000 kilometer. Uji coba kemarin adalah yang keempat, setelah pada uji coba pertama, tahun 2006, gagal. Pada uji coba kedua dan ketiga, rudal itu meluncur mulus ke sasaran.

Keberhasilan uji coba keempat rudal Agni III itu disampaikan pejabat dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India. Rudal tersebut diluncurkan dari Pulau Wheeler di lepas pantai timur negara bagian Orrisa, Minggu pagi.

”Seluruh parameter telah dipenuhi, uji coba telah berhasil,” kata sebuah sumber sambil menyebutkan bahwa rudal itu ditembakkan dari sebuah mobil peluncur rudal.

India yang mengembangkan rudal sendiri telah memiliki rudal balistik jarak pendek Prithvi, rudal balistik jarak menengah Akash, rudal antitank Nag, dan rudal supersonik Brahmos yang dikembangkan bersama Rusia.

Rudal Agni III mampu membawa hulu ledak konvensional atau nuklir hingga 1,5 ton dan menggunakan bahan bakar padat. Daya jangkaunya yang jauh membuat rudal itu mampu mencapai sejumlah tempat di daratan China dan juga Timur Tengah.

Buka perundingan

Uji coba India itu diyakini tidak akan meningkatkan ketegangan di kawasan karena India dan Pakistan yang bertetangga dan sama-sama memiliki senjata nuklir selalu memberitahukan satu sama lain jika akan melakukan peluncuran rudal. Hal itu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua negara.

Rabu pekan lalu, India membuka diri untuk kembali melakukan perundingan di tingkat menteri luar negeri dengan tetangga sekaligus juga rivalnya, Pakistan. Akan tetapi, ajakan itu belum dijawab Pakistan.

Meski demikian, kesediaan India untuk kembali berunding adalah sebuah kemajuan besar, setelah hubungan kedua negara membeku pada 2008, setelah terjadinya serangan di Mumbai. Akibat peristiwa itu, India gigih menolak melakukan perundingan dengan Pakistan, sampai Pemerintah Pakistan membawa mereka yang berada di balik serangan Mumbai ke pengadilan, dan membasmi kelompok-kelompok garis keras di Pakistan.

Membaiknya hubungan India-Pakistan cukup menggembirakan AS karena akan membantu upaya AS mewujudkan stabilitas di Afganistan. Namun, Pakistan khawatir akan terjepit antara India di perbatasan timurnya dan pemerintahan di Afganistan yang pro-India di perbatasan barat.

KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar