KRI Karel Satsuitubun-356 sekelas dengan KRI Oswald Siahaan-354.
18 Februari 2010 -- Pembelian rudal Yakhont dan suku cadang Sukhoi senilai Rp 540 miliar pada tahun 2005. Sempat dipermasalahkan oleh DPR masa bakti 2004 - 2009, dianggap menyalahi aturan Kepmen No. 01 tahun 2005. DPR juga mempermasalahkan pembelian langsung dilakukan oleh TNI AU dan TNI AL tanpa melalui Dephan. Beruntunglah proses pembelian tetap berjalan tidak terhambat oleh birokrasi.
Saat ini, Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia sedang memasang instalasi rudal Yakhont di fregat kelas Van Speijk KRI Oswald Siahaan-354. Menurut Kepala Proyek Pemasangan Rudal Yakhont Sutrisno, rudal Yakhont yang dibeli berjumlah empat buah, baru tiba di galangan kapal PT. PAL Indonesia bulan April. Pemasangan instalasi rudal sudah berlangsung tiga minggu dan diharapkan rampung Juni.
Sistim Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani telah dimodernisasi oleh Thales.
Simulasi modernisasi Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani ditampilkan Thales di Pameran Naval Defence di Surabaya tahun lalu. (Foto: @info-terkumpul)
Rudal SS-N-26 Yakhont buatan Rusia mampu melesat dengan kecepatan 2,5 Mach hingga maksimal jarak 300 km dan minimal 50 km. Yakhont mempunyai dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter.
TNI AL membeli enam fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani dari Belanda, fregat dibuat pada era tahun 1960-an. KRI Ahmad Yani-351 (eks HrMs Tjerk Hiddens F804) dan KRI Slamet Riyadi-352 (eks HrMs Van Speijk F802) dioperasikan TNI AL sejak 1986, kemudian KRI Yos Sudarso-353 (eks HrMs Van Galen F803) 1987, KRI Oswald Siahaan-354 (eks HrMsVan Nes F805) 1988, KRI Abdul Halim Perdanakusumah-355 (eks HrMs Evertsen F815) 1989 dan terakhir KRI Karel Satsuitubun-356 (eks HrMs Isaac Sweers F814) 1990.
TEMPO Interaktif/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar