Senin, 15 Februari 2010
TNI AL Tempa Prajurit lewat Sistem Pendidikan Terintegrasi
16 Februari 2010, Jakarta -- TNI Angkatan Laut (AL) mengupayakan sistem pendidikan secara terintegrasi. Hal tersebut menopang upaya peningkatan kualitas minimum essential forces di lingkungan TNI AL.
"Seiring dengan pemenuhan program pembangunan kekuatan dengan konsep Minimum Esential Force (MEF), TNI AL sangat memerlukan kualitas prajurit profesional yang mampu mengawaki alutsista modern. Peningkatan kualitas personel dilakukan melalui pengelolaan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan tingkat teknologi yang dibutuhkan," amanat KSAL Laksamana Agus Suhartono yang disampaikan oleh Asper KSAL Laksamana Muda Sudjiwo dalam Rakernis TNI AL di Jakarta, Senin (15/2).
KSAL menyatakan bahwa konsep MEF memertimbangkan penyesuaian sistem pendidikan di lembaga lembaga pendidikan terkait dengan program pengembangan kekuatan MEF. Integrasi sistem pendidikan bertujuan untuk mendapatkan personel yang berkompetensi sesuai standar yang disyaratkan. Konsep standar kompetensi diterapkan secara berjenjang dan berkelanjutan sehingga tersaring personel yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan jabatan.
"Pembangunan kekuatan MEF tidak disertai dengan penambahan personel tetapi melakukan pengadaan sebesar jumlah penyusutan yang terjadi setiap tahunnya atau zero growth," imbuhnya.
Untuk mendukung peningkatan tersebut, rakernis personel menjadi forum evaluasi terkait program kegiatan yang telah dilaksanakan dan membahas permasalahan yang muncul serta menampung ide berkaitan upaya peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan kegiatan pembinaan personel. TNI AL memandang forum tersebut strategis untuk menghasilkan materi yang menjadi patokan keberhasilan pembinaan personel.
"Momen kegiatan ini memiliki nilai yang sangat strategis sebab materi yang dibahas merupakan tolok ukur keberhasilan pembinaan personel ke depan," tandasnya.
MEDIA INDONESIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar