Rampimnas TNI 2010 ini dibuka oleh Presiden SBY. (Foto: detikFoto/Abror Rizki/Setpres)
25 Januari 2010, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Kementerian Pertahanan dan TNI untuk terus memodernisasi diri sehingga berkekuatan handal, kredibel, dan tangguh.
"Saya instruksikan kepada pimpinan TNI dan juga Kementerian Pertahanan untuk memodernisasi diri, sesuai hakekat ancaman yang dihadapi," katanya, dalam pengarahannya di hadapan para pewira tinggi dan menengah TNI pada Rapat Pimpinan TNI 2010 di Jakarta, Senin.
Kepala Negara menambahkan, modernisasi dilakukan terencana dan berkesinambungan serta terarah sesuai hakekat ancaman yang dihadapi, kondisi geografi, kemampuan negara, dan perkembangan dunia militer.
Selain memodernisasi diri, Presiden Yudhoyono juga menginstruksikan agar TNI dapat menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014 terutama yang berkaitan dengan tugas pokok TNI, dan ketiga TNI harus terus meningkatkan kesejahteraan pajurit.
Dalam pengarahannya sekitar satu jam itu, Presiden mengingatkan, TNI juga harus memiliki daya antisipasi, pemikiran strategis agar senantiasa siap menghadapi berbagia macam ancaman global, dengan membangunan postur pertahanan yang modern, handal, tangguh, kredibel.
"TNI juga harus menjaga kesiapsiagaannya sebagai bentuk strategis penangkalan juga kemampuan untuk mencapai kekuatan pokok minimum (minimum essential forces/MEF)," kata Yudhoyono menambahkan.
Pada kesempatan itu pula Kepala Negara meminta TNI membantu menciptakan situasi kondusif dalam negeri demi lancarnya pelaksanaan pembangunan nasional.
"Di negara mana pun, baik negara-negara barat, negara timur, negara maju, negara berkembang, stabilitas keamanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional," tuturnya.
Karena itu, lanjut Yudhoyono, TNI harus membantu menciptakan lingkungan dalam negeri yang kondusif sesuai kewenangannya, untuk memastikan negara ini stabil dan aman.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memegang Senapan Serbu (SS) buatan PT Pindad saat meninjau pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) disela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2010 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (25/1). Pameran yang diikuti sejumlah perusahaan dan pelaku bisnis militer tersebut menampilkan produk Alutsista buatan dalam negeri. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz/mes/10)
Presiden SBY juga meninjau salah satu panser yang dimiliki TNI. (Foto: detikFoto/Abror Rizki/Setpres)
Usai memberikan pengarahan, Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menyaksikan pameran alat pertahanan yang diiikuti sejumlah perusahaan industri pertahanan dalam negeri.
"Terima kasih, saya senang dengan apa yang ditampilkan, dengan inovasi yang ada. Selamat bertugas, " katanya, sesaat setelah menyaksikan seluruh alat dan perlengkapan pertahanan yang dipamerkan
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar