Lokasi ujicoba rudal di lapangan tembak Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang. (Foto: Harry Purwanto)
28 Januari 2010, Lumajang -- Hembusan angin dengan kecepatan 20 knot menjadi penyebab selongsong rudal yang diujicoba PT Pindad Malang berbalik arah dan jatuh di gubuk milik warga. Akibat kejadian ini, dua penghuninya mengalami luka.
Hal tersebut disampaikan Asisiten Deputi Menristek bagian Riset, Teknologi dan Ekonomi, Gunawan, pada sejumlah wartawan di Hotel Aloha, Jalan Ahmad Yani, Lumajang, Rabu (27/01/2010) malam.
"Hasil kajian dan evaluasi kami, Pada saat diluncurkan, angin mendadak bertiup kencang hingga 20 knot," kata Gunawan.
Menurut dia, dengan hembusan angin yang sangat kencang menyebabkan arah rudal yang diluncurkan menyimpang. Sehingga rudal yang memiliki daya jangkau 11 Kilometer berbalik arah menghantam gubuk.
"Dugaan kami, yang terkena hembusan angin yang kencang dibagian belakang rudal, sehingga berbelok," tutur Gunawan.
Selongsong rudal yang memakan korban dua warga merupakan type RX1210, memiliki berat 45 kg, panjang 3 meter, gaya dorong 1.000 Kilogram dan memiliki jangkuan 11 km.
Gunawan menambahkan, untuk biaya perawatan dan pengobatan dua korban akan ditanggung oleh pihak PT Pindan Malang dan Kemeterian Riset dan Teknologi. Bahkan rumah tinggal korban juga akan diperbaiki.
"Pokoknya segala sesuatu yang diakibatnya uji coba rudal, biayanya kami tanggung semua," jelas Gunawan.
detikSurabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar