Armada Hercules TNI AU menjadi andalan dalam menyalurkan bantuan bencana alam. (Foto: TNI AU)
27 Januari 2010, Yogyakarta -- TNI AU mengalokasikan 55.252 jam terbang untuk penanggulangan bencana di Indonesia.
Hal tersebut tertuang dalam rencana kesiapan alutsita tahun anggaran 2010 yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Imam Sufaat di sela-sela Rapat Pimpinan TNI AU sekaligus Apel Komandan Satuan Tahun 2010 di Akademi Angkatan Udata Yogyakarta, Rabu (27/1).
Jam terbang yang disiapkan tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan latihan awak pesawat, operasi, pendidikan dan kegiatan lainnya, � katanya seraya menambahkan bahwa untuk operasional radar sebanyak 18 jam per hari.
Imam menambahkan, saat ini posko siaga bencana dipusatkan di dua daerah, yaitu di Jakarta dan Malang, Jawa Timur.
Ia juga mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya sudah menyiapkan beberapa sasaran pembinaan yang harus diketahui dan dijiwai oleh setiap insan TNI AU. Sasaran pembinaan yang dimaksud adalah sasaran pembinaan jangka pendek yaitu tidak terjadinya insiden dalam satu tahun kedepan.
Sedangkan sasaran jangka panjangnya adalah menjadikan TNI Angkatan Udara sebagai The First Class of Air Force.
Sementara itu, untuk meningkatkan postur yang tangguh, kemampuan dan profesionalisme dalam mengemban tugas pokok, TNI AU akan berupaya maksimal dalam membangun kekuatan dan memodernisasi serta meregenerasi alutsita yang dimiliki.
MEDIA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar