KRI Krait kapal patroli TNI AL yang dibangun di galangan kapal PT. BES Batam.
17 Januari 2009, Batam -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) memercayakan pembuatan kapal cepat rudal nasional kepada PT Palindo Marine Shipyard Batam. Galangan yang memproduksi kapal-kapal aluminium fiberglass dan perahu itu mendapat pesanan satu kapal yang berbiaya Rp 60 miliar.
Kemarin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono meninjau PT Palindo Marine yang terletak di Seilekop, Sagulung. Selama di galangan, KSAL dan rombongan menanyakan perkembangan pengerjaan kapal pertama itu. Kapal rudal cepat atau KCR-40 itu mulai dibuat pada 9 Oktober 2009 dan rencananya selesai dalam tempo 52 pekan.
''Kami pesan di sini karena sesuai kebijakan industri pertahanan, pengusaha dalam negeri harus diajak bekerja sama. Dan pemenang tender, PT Palindo ini. Perusahaan swasta nasional yang bisa dibina untuk memenuhi kebutuhan alutsista kita," jelas Agus di lokasi PT Palindo Marine kemarin.
Menurut Agus, kapal ini berbahan aluminium baja pada bagian bawah dan fiberglass pada bagian atas. Penggunaan bahan aluminium baja itu, lanjut dia, karena lebih tahan lama. Sementara fiber usianya tidak tahan lama, tidak bagus untuk lingkungan, dan tidak kuat. Biaya pembuatan kapal ini Rp 60 miliar. ''Itu baru flatform saja, termasuk pendorong, alat navigasi, dan komunikasi. Belum termasuk senjata dan rudalnya," kata KSAL.
Untuk sistem persenjataan, ungkap Agus, TNI-AL akan memesannya dari Eropa. Peluru kendali (rudal) bakal diimpor dari Tiongkok atau Korsel. Biaya untuk pengadaan senjata dan rudal ini senilai USD 200 juta. Alat persenjataan baru dipasang setelah kapal jadi.
TNI-AL akan memesan 22 kapal sejenis ini. Pengadaannya secara bertahap. Sampai 2014, direncanakan bertambah antara empat atau enam unit.
JAWA POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar