Rabu, 13 Januari 2010

Menhan Komitmen Bangun Industri Lokal

Kementrian Pertahanan menerima 33 Panser Anoa dari PT. PINDAD (Persero) di Bandung, Rabu (13/1). (Foto: detikFoto)

14 Januari 2009, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pemerintah tetap akan mendukung dan berkomitmen secara total dalam membangkitkan industri pertahanan dalam negeri.

Bangkitnya industri pertahanan dalam negeri, kata Purnomo, akan merefleksikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pertahanan negara yang kuat. “Ini adalah era kebangkitan industri pertahanan yang ke depan akan menuju kemandirian alutsista,” tegas Purnomo sebelum menerima panser dari PT Pindad di Bandung kemarin.

Dia mengatakan,harus ada biaya yang ditanggung dalam upaya revitalisasi industri pertahanan dalam negeri. Sebab, menurut Menhan,industri pertahanan dalam negeri yang sempat terpuruk beberapa waktu lalu akibat krisis yang berkepanjangan tentunya memiliki berbagai kekurangan.

Kekurangan tersebut, jelas mantan Menteri ESDM ini,terlihat dari segi harga yang belum bersaing, kualitas yang belum mencapai titik optimal, maupun kekurangan dari segi pemeliharaan dan layanan purnajual. PT Pindad kemarin menyerahkan 33 unit Panser Angkut Personel Sedang (APS)-2 (6x6) kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ini merupakan penyerahan tahap ketiga dari total pesanan sebanyak 150 unit Panser APS-2 (6x6) dan 4 unit Panser Intai (4X4) oleh PT Pindad sejak 2008 lalu.

Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, keterbatasan pembiayaan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan BUMN industri pertahanan.” Keterbatasan antara lain meliputi anggaran pertahanan dalam APBN,khususnya pengadaan alutsista dalam negeri,” paparnya. Permasalahan lain yang dihadapi di antaranya ketergantungan yang besar pada Kemenhan dan negaranegara lain dalam hal pemesanan.

SEPUTAR INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar