Rabu, 27 Januari 2010

BPPT Ikuti Pameran Alat Peralatan Pertahanan 2010


27 Januari 2010, Jakarta -- Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan), adalah salah satu faktor pendukung utama bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjalankan tugasnya, untuk senantiasa melindungi masyarakat dan negara serta menciptakan situasi dan kondisi yang aman, tertib dan tenteram. Untuk tahun 2010, bertepatan dengan dilaksanakannya Rapat Pimpinan (Rapim) TNI, diselenggarakan juga Pameran Alpalhan yang diikuti oleh industri dan lembaga pengembang alat pertahanan di Markas Besar TNI, Cilangkap. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, berkesempatan turut mengunjungi dan menyaksikan demo alpalhan (25/01).

“Dalam Pameran Alpalhan 2010 ini, BPPT menampilkan tiga jenis produk yaitu pertama Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dengan tiga tipe berbeda, kedua adalah pangan yang berupa makanan dan minuman untuk para prajurit, dan produk ketiga ialah Sistem Informasi Keamanan dan Pertahanan (SIKP), ungkap Direktur Pusat Tenologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK) BPPT, Joko Purwono yang hadir dalam pameran tersebut.

Joko mengatakan, keikutsertaan BPPT dalam pameran ini adalah salah satu upaya BPPT dalam mempromosikan hasil pengembangan yang telah BPPT kerjakan. “Tentunya kita juga mengharapkan adanya masukan dari pihak TNI sebagai pengguna, agar produk-produk yang kita hasilkan tepat guna dan benar-benar dirasakan manfaatnya”, lanjutnya.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Kepala Progam PUNA, Akhmad Rivai. “Kita mencoba memenuhi kebutuhan pihak pengguna dengan mengembangkan berbagai tipe PUNA yang berbeda. Tipe pertama adalah close range, digunakan untuk survailance dengan jangkauan 5-10 km. Kedua medium range dengan jangkauan sekitar 30 km, dan terakhir tipe long range untuk jangkauan 200 km”, ujarnya.

Rivai menambahkan, selain dipergunakan untuk membantu tugas TNI, PUNA ini juga bisa digunakan untuk keperluan lainnya. “Melihat titik api di hutan-hutan pedalaman, mengawasi kawasan perbatasan, mencegah terjadinya illegal fishing, mengetahui kebocoran listrik pada SUTET, merupakan contoh-contoh lain dari manfaat PUNA”, jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BPPT Hammam Riza, menilai bahwa ketersediaan sistem informasi dan komunikasi yang cepat, tepat dan akurat, berperan besar dalam mendukung pertahanan dan keamanan negara. “Peran teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan, terlebih lagi di era saat ini”, katanya.

“Sistem Informasi Keamanan dan Pertahanan (SIKP) yang telah kita siapkan ini, diharapkan dapat mendukung para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mengintegerasikan berbagai informasi dan data yang tersebar kedalam satu sistem, tentunya akan sangat memudahkan kegiatan pengolahan data dan informasi”, jelas Hammam.

Selain peralatan, BPPT juga menampilkan produk pangan pengembangan Pusat Teknologi Bioindustri. “Produk ini, dapat memenuhi kebutuhan kalori prajurit setiap harinya. Dengan kemasan yang simple dan compact, tentunya akan sangat berguna sekali, terlebih lagi bagi prajurit yang sedang bertugas”, kata Kepala Bidang Teknologi Pangan Fungsional Pusat Teknologi Bioindustri Esti Wijayanti.

Menurut Esti, produk-produk ini dapat di sesuaikan dengan kebutuhan pengguna. “Misalnya, ada permintaan untuk mengurangi kandungan lemak, atau di buat lebih padat lagi kandungan gizi dan kalorinya, jadi hanya perlu dua kali mengkonsumsi, kandungan gizi dan kalori per hari sudah terpenuhi. Itu semua pada dasarnya bisa dilakukan. Terlebih lagi produk ini 100% menggunakan bahan lokal, jadi kita juga mensupport diversifikasi pangan nasional. Selain itu, produk ini juga sangat bermanfaat dalam keadaan darurat, seperti apabila terjadi bencana alam”, ungkapnya.

Selain produk BPPT, di tampilkan pula dalam pameran produk Air Defense Battle Training System, Radar Indera, Sistem Monitoring Wilayah Perbatasan, dan produk-produk lainnya.

BPPT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar