Rabu, 27 Januari 2010

Kasal: TNI AL Utamakan Industri Pertahanan DN

Kapal perang ini dipesan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan. Namun pengerjaannya dilakukan oleh PT PAL. (Foto: detikFoto/Imam Wahyudiyanta)

28 Januari 2010, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, SE, mengatakan tahun 2010 merupakan tahun pertama dari Renstra 2010-2014.
Untuk mencapai sasaran Program Pertahanan 2010, sesuai arah kebijakan Menhan menuju Sistem Pertahanan Negara yang pro kesejahteraan, akan lebih mengoptimalkan perhatian terhadap perumusan dan implementasi berbagai kebijakan pertahanan negara, mengintensifkan peran industri pertahanan, memantapkan soliditas kerjasama Kemenhan dan TNI, mengembangkan pola pengelolaan wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar, tegas Kasal dalam sambutannya pada acara pembukaan Rapat Pimpinan TNI Angkatan Laut Tahun 2010 di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (27/1).

Menurut Kadispen Laksma TNI Iskandar Sitompul, Rapim TNI AL ini dihadiri Kasum TNI Laksdya TNI Y Didik Heru Purnomo, Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, MPA; Kalakhar Bakorkamla Laksdya TNI Budhi Hardjo, para pejabat teras Mabes TNI AL, para pemimpin Kotama TNI AL dan para peserta Rapim sebanyak 161 orang. Tema Rapim TNI AL Tahun 2010 adalah Dengan Membangun Kekuatan Pokok Minimum (MEF) yang Berorientasi pada Konsep Tri Matra Terpadu, TNI Angkatan Laut Siap Melaksanakan Tugas.

Pada kesempatan tersebut, Kasal juga menyampaikan Pokok-pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2010 meliputi pembinaan dan penggunaan kekuatan, antara lain aspek Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.

Dengan berpedoman kepada kebijakan Kemenhan tentang Sistem Pertahanan Negara yang pro kesejahteraan dan Panglima TNI tentang Pembangunan Kekuatan TNI menuju MEF dengan konsep Tri Matra Terpadu; Kasal Laksdya TNI Agus Suhartono, SE, memberikan pengarahan tentang langkah-langkah nyata dan komitmen yang perlu diambil oleh jajaran TNI AL dalam rangka membangun TNI AL menuju Kekuatan Pokok Minimum, antara lain pengadaan Alutsista dengan mengutamakan pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional, peningkatan kemampuan dan pengalihan fungsi beberapa Alutsista, serta penghapusan Alutsista yang sudah tidak efektif sehingga tidak membebani dari segi anggaran.

Pada Rapim TNI AL ini juga dilaporkan hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan oleh Irjenal, laporan komando Pangarmatim dan Pangarmabar, Pangkolinlamil, Komandan Korps Marinir, Komandan Kobangdikal, Gubernur AAL, serta Komandan Seskoal.

PELITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar