Prajurit Koppasus mengevakuasi seorang nenek yang menolak meninggalkan rumahnya saat terjadi erupsi Gunung Merapi tahun lalu. (Foto: Getty Images)
29 Maret 2011, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Direktur Jenderal kekuatan Pertahanan (Kuathan) Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Mochammad Jurianto mengatakan, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana menjadi fokus utama dalam lokakarya penggunaan aset militer ASEAN, yang dibuka hari ini, Selasa 29 Maret 2011.
"Bantuan kemanusiaan dan bencana alam merupakan bagian dari operasi militer," kata Jurianto saat membuka lokakarya tersebut di Hotel Sultan Jakarta.
Lokakarya yang telah digelar kedua kalinya ini merupakan lanjutan dari Paper on Use of ASEAN Military Assets and Capacities. Agenda utama yang akan menjadi pembahasan dalam lokakarya ini untuk membentuk Joint Coordinating Committee atau JCC, menentukan tugas pokok, struktur, dan pimpinan.
Bencana alam yang sering terjadi di wilayah ASEAN menjadi salah satu faktor pendorong pembentukan JCC. Kedepan, jika ada negara anggota ASEAN yang tertimpa bencana alam atau membutuhkan bantuan kemanusiaan, JCC akan memfasilitasi dengan penggunaan aset militer ASEAN dengan melibatkan warga sipil.
Jurianto juga menekankan agar pelaksanaan penggunaan aset militer di negara yang tertimpa bencana tetap harus menghormati kedaulatan negara yang bersangkutan. "Pelaksanaannya juga harus menghormati HAM dan tidak boleh diskriminasi," ujar Jurianto
Dia menambahkan, hasil lokakarya ini akan dibawa ke tingkat ASEAN Defense Senior Officer Meeting pada 26-29 April 2011mendatang yang akan digelar di Yogyakarta. "Nantinya akan ada keputusan politik di tingkat ASEAN Defense Minister's Meeting," kata Jurianto.
Sumber: TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar