Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang serius dengan PM Timor Leste Xanana Gusmao (kanan) seusai meresmikan pembukaan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) Tahun 2011 di Balai Sidang, Jakarta, Rabu (23/3). JIDD Tahun ini mengambil tema "Strengthening Security and Stability" yang diikuti oleh perwakilan dari 34 Negara dan akan berlangsung hingga 25 Maret. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/Spt/11)
24 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Di sela-sela mengikuti kegiatan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) kemarin, Rabu (23/3), Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, menyempatkan menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) delegasi dari 5 (lima) negara sahabat yaitu Inggris, New Zealand, Pakistan, Philipina dan Brazil, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Selain membicarakan peningkatan kerjasama antara kedua negara, juga membicarakan masalah terkait isu-isu regional dan internasional khususnya masalah keamanan dan pertahanan.
Saat menerima Menhan Inggris bidang Strategi Keamanan Internasional, Gerald Howarth MP, Menhan sangat mengharapkan kerjasama Pemerintah Inggris, khususnya Angkatan Laut Kerajaan Inggris, untuk membantu dalam mengamankan jalur pelayaran di perairan Somalia dari perompak Somalia, yang saat ini telah menjadi masalah internasional.
Hal ini mengingat keberadaan AL Kerajaan Inggris yang beroperasi di Somalia relatif cukup besar, sehingga dapat memberikan bantuan kepada kapal atau warga negara Indonesia yang mengalami pembajakan dan penyanderaan.
Terkait dengan keberadaan Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia yang tersebar di beberapa negara, Menhan menyampaikan bahwa kehadiran Pasukan Indonesia baik dari unsur TNI maupun Polisi selalu mendekatkan pada operasi kemanusiaan atau civic operation yang berorientasi pada perbaikan kualitas masyarakat setempat yang mengalami trauma akibat perang, hal itulah yang menyebabkan keberadaan mereka sangat di terima oleh masyarakat setempat. Namun demikian Gerald menambahkan bahwa dalam penanganan negara yang membutuhkan PBB, harus juga melihat pada sumber permasalahan konflik, sehingga solusi penyelesaian masalahnya akan lebih tepat sasaran.
Sementara itu dalam pembicaraannya dengan Panglima Bersenjata New Zealand, Letjend Jones, Menhan menyampaikan hubungan kedua negara perlu ditingkatkan dan diikat melalui payung kerjasama, seperti penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bidang pertahanan dan Pemerintahan New Zealand sepakat. Kedua negara juga mengharapkan perang yang saat ini terjadi di Libya dapat segera berakhir dan kedua belah pihak, Libya dan Pasukan Koalisi Barat, saling menahan diri sesuai Resolusi PBB.
Menhan pada kesempatan tersebut didampingi Sekretaris Jenderal Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Herryanto, Dirjen Strahan, Mayjen TNI Puguh Santoso, Kapuskom Publik, Brigjen TNI I Wayan Midhio dan Dirkersin Brigjen TNI Wahyu Suhendar.
Wamenhan Terima Delegasi Pakistan
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Menhan, Sjahfrie Sjamsoeddin, menerima delegasi Pakistan yang dipimpin oleh Jenderal Khalid Shamim, yang menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Pakistan. Pada kesempatan tersebut, Jenderal Khalid menawarkan kerjasama pertahanan kedua negara meliputi, pendidikan militer, pengiriman delegasi pertahanan kerjasama bersama melalui kegiatan symposium seperti yang dilaksanakan dalam even JIDD seperti yang sedang dilaksanakan saat ini.
Wamenhan menyambut baik tawaran kerjasama Pakistan dan mengharapkan kedua negara segera membentuk semacam working group yang dapat memformulasikan kerjasama sehingga mampu untuk diimplementasikan oleh kedua negara.
Selain Pakistan, Wamenhan pada kesempatan tersebut juga menerima delegasi Philipina yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Pertahanan Nasional Philipina, Hon. Voltaire Tuvera.
Sumber: DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar