Seorang anggota TNI AL melintas di samping KRI Banda Aceh-593 pada serah terima di PT PAL Surabaya, Senin (21/3). KRI Banda Aceh merupakan kapal keempat jenis Landing Platform Deck (LPD) yang mempunyai LPD 125 meter dengan daya angkut 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua dihangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank merupakan produksi PT PAL Indonesia untuk memperkuat armada laut TNI AL. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/Spt/11)
21 Maret 2011, Surabaya – (Berita HanKam): Direktur Utama PT. PAL Harsusanto menyerahkan kapal perang jenis LPD (Landing Platform Dock) KRI Banda Aceh 593 pada perusahaan Korea Selatan Dae Sun Shipbuilding di Surabaya, Senin (21/3). Kapal kemudian diserahkan pada pemerintah Indonesia sebagai pemesan diwakili Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, selanjutnya diteruskan ke Laksamana TNI Agus Suhartono.
Menhan melantik Letkol Laut (P) May Franky Pasuna Sihombing sebagai komandan KRI Banda Aceh pertama serta menyempatkan memberikan pengarahan pada para awak kapal. KRI Banda Aceh akan dibawah pembinaan Kolinlamil. Saat ini Kolinlamil telah membina LPD pertama buatan PT. PAL KRI Banjarmasin-592.
KRI Banda Aceh kapal keempat yang dipesan Indonesia dari Dae Sun Shipbuiding. Dua kapal dibangun di Korsel dan dua lagi di PT. PAL. KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh dibuat oleh para ahli Indonesia dibawah pengawasan ahli dari Korsel.
Kapal dibangun dengan lambung ganda dan dapat dipersenjatai kanon 100 mm untuk pertahanan diri serta dukungan tembakan saat pendaratan amphibi.
Panjang keseluruhan kapal 125 meter dan lebar 22 meter, mengangkut 22 unit tank amphibi, 13 kendaraan taktis berikut 507 personil serta 354 pasukan tempur. Kapal mampu berlayar 30 hari serta dapat didarati 5 helikopter.
Sumber: Tribun News
© Berita HanKam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar