Sejumlah prajurit TNI AL saat mengikuti upacara pelepasan KRI Teluk Bayur-502 di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jumat (18/3). Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Amerika Serikat tahun 1942 dan memperkuat TNI Angkatan Laut sejak 17 Juni 1961 tersebut resmi mengakhiri pengabdian sebagai KRI sebagai unsur kekuatan TNI AL, ditandai dengan penurunan "ular-ular perang". (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/pd/11)
19 Maret 2011, Jakarta -- (Harian Pelita): Berdasarkan efisiensi dan efektifitas, baik dari segi operasi maupun pemeliharaan dihadapkan dengan keterbatasan anggaran dan kondisi alutsista, Pimpinan TNI AL sudah mempertimbangkan secara matang mengakhiri masa bhakti KRI Teluk Bayur-502 dan dihapuskan dari susunan kekuatan TNI Angkatan Laut.
Demikian dikatakan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA, MBA dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) Surabaya Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi pada Upacara Penurunan Ular Ular Perang KRI Teluk Bayur-502 di Dermaga Ujung Surabaya, Jumat (18/3).
Berkaitan dengan selesai masa dinasnya di TNI AL, Pangkolinlamil menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi dan loyalitas personel dalam memelihara kesiapan KRI Teluk Bayur-502 sehingga mampu mencapai masa pengabdian sampai hari ini, dan menginstruksikan agar tetap memelihara disiplin, semangat, dan profesionalisme sebagai prajurit matra laut untuk melaksanakan tugas-tugas selanjutnya.
Menurut Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (Kh) Drs Agus Cahyono, KRI Teluk Bayur-502 adalah kapal perang jenis Angkut Tank/Landing Ship Tank buatan Amerika Serikat pada tahun 1942. Memiliki spesifikasi panjang 99,89 meter dan lebar 15,25 meter. Saat masih aktif mampu menempuh kecepatan 8 knot memiliki dengan kemampuan angkut 17 tank di dek kapal dan pasukan sampai dengan 800 personel dengan perlengkapan lapangan.
Kapal perang ini memperkuat TNI AL pada tahun 1961 dan masuk jajaran Kolinlamil pada tahun 1975.
Sumber: Harian Pelita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar