JAKARTA, 20/3- MENUJU LEBANON. Panglima TNI Jenderal TNI, Djoko Santoso ( tengah), seusai meninjau KRI Diponegoro 365 di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat ((20/3). KRI Diponegoro yang dilengkapi dengan Helikopter BO - 105 NV - 414, diberangkatkan sebagai Satgas Maritim TNI Konga XXVIII, yang akan bergabung dangan pasukan PBB, untuk tugas penjaga perdamaian di Lebanon. (Foto: ANTARA/ Ujagn Zaelani/nz/09)
20 Januari 2009, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso melepas keberangkatan KRI Diponegoro-365 sebagai Satgas Maritim TNI Kontigen Garuda (Konga) XXVIII-A untuk bergabung dalam Satgas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (Maritime Task Force/MTF-UNIFIL), Jumat.
Upacara pemberangkatan KRI Diponegoro-365 sebagai dilaksanakan dalam upacara militer di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Jakarta.
KRI Dipononegoro-365 akan singgah di beberapa pelabuhan di beberapa negara seperti Cochin (India)-Salalah (Oman)-Port Said (Mesir)-Beirut (Lebanon) dengan keseluruhan jarak tempuh mencapai 6.555 mil laut.
UNIFIL saat ini memiliki kekuatan pasukan berkisar 13.000 personel, yang terdiri dari pasukan darat dan pasukan laut. Pasukan darat terdiri dari dua sektor, yaitu sektor barat dan timur. Pasukan darat dan laut tetap dibawah kendali dari Force Commander UNIFIL yang saat ini dijabat Mayjen Claudio Graziano dari Itali.
Di Lebanon, KRI Diponegoro akan bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL dibawah Comander Task Force (CTF 448) dimana beberapa negara telah mengirimkan kapal perangnya seperti Prancis, Turki, Yunani, Italia, Belgia, Spanyol, dan Jerman.
Persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL antara lain, mampu mengoperasikan/mengendalikan heli, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas satu, dan memiliki "combat management system" secara "real time".
Selain itu mampu melaksanakan "self protection", memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan (IFF) memiliki berbagai jenis persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon. KRI Diponegoro-365 juga dilengkapi helikopter BO-105 NV-414.
Satgas Maritim TNI Konga XXVIII dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Aan Kurnia dan Komandan KRI Diponegoro-365 adalah Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah.
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, in merupakan kali pertama TNI khususnya TNI AL mengirimkan satgas maritimnya dalam misi perdamaian PBB.
"Ini, merupakan kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi TNI dan khususnya TNI AL. Karena itu, jaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat Intermasional dengan menjalankan tugas yang diamanatkan dengan penuh tanggungawab dan profesional" ujarnya.
Rencananya, KRI Diponegoro akan melaksanakan tugasnya selama enam bulan hingga Oktober 2009 dan jika dianggap berhasil akan dilanjutkan misinya dengan kapal kedua.(Antara)
Upacara pemberangkatan KRI Diponegoro-365 sebagai dilaksanakan dalam upacara militer di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Jakarta.
KRI Dipononegoro-365 akan singgah di beberapa pelabuhan di beberapa negara seperti Cochin (India)-Salalah (Oman)-Port Said (Mesir)-Beirut (Lebanon) dengan keseluruhan jarak tempuh mencapai 6.555 mil laut.
UNIFIL saat ini memiliki kekuatan pasukan berkisar 13.000 personel, yang terdiri dari pasukan darat dan pasukan laut. Pasukan darat terdiri dari dua sektor, yaitu sektor barat dan timur. Pasukan darat dan laut tetap dibawah kendali dari Force Commander UNIFIL yang saat ini dijabat Mayjen Claudio Graziano dari Itali.
Di Lebanon, KRI Diponegoro akan bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL dibawah Comander Task Force (CTF 448) dimana beberapa negara telah mengirimkan kapal perangnya seperti Prancis, Turki, Yunani, Italia, Belgia, Spanyol, dan Jerman.
Persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL antara lain, mampu mengoperasikan/mengendalikan heli, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas satu, dan memiliki "combat management system" secara "real time".
Selain itu mampu melaksanakan "self protection", memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan (IFF) memiliki berbagai jenis persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon. KRI Diponegoro-365 juga dilengkapi helikopter BO-105 NV-414.
Satgas Maritim TNI Konga XXVIII dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Aan Kurnia dan Komandan KRI Diponegoro-365 adalah Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah.
JAKARTA, 20/3 - MELEPAS SANG AYAH. Edo ( 6 bulan), digendong ibunya melepas sang Ayah berangkat tugas menggunakan KRI Diponegoro 365 di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat ( 20/3). KRI Diponegoro yang dilengkapi dengan Helikopter BO - 105 NV - 414, diberangkatkan sebagai Satgas Maritim TNI Konga XXVIII, yang akan bergabung dangan pasukan PBB, untuk tugas penjaga perdamaian di Lebanon. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/nz/09)
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, in merupakan kali pertama TNI khususnya TNI AL mengirimkan satgas maritimnya dalam misi perdamaian PBB.
"Ini, merupakan kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi TNI dan khususnya TNI AL. Karena itu, jaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat Intermasional dengan menjalankan tugas yang diamanatkan dengan penuh tanggungawab dan profesional" ujarnya.
Rencananya, KRI Diponegoro akan melaksanakan tugasnya selama enam bulan hingga Oktober 2009 dan jika dianggap berhasil akan dilanjutkan misinya dengan kapal kedua.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar