NRUAV (Naval Rotary Unmanned Vehicle) (Foto: IAI)
Israel Aerospace Industries (IAI) sedang mengembangkan wahana udara tak berawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang bisa ditempatkan di kapal – kapal kombatan sejenis korvet. Program yang diperkenalkan di pameran helikopter Eropa Eurosatory 2008 pada bulan Juni lalu dinamakan Naval Rotary Unmanned Air vehicle (NRUAV).
Seorang pejabat dari MALAT, salah satu divisi IAI mengatakan bahwa sosok wahana tersebut berdasarkan pada konversi sebuah helikopter komersial jenis Alouette III (Chetak dalam dinas AL India). Helikopter mini ini didesain untuk dapat dioperasikan dari kapal – kapal kombatan dengan tonase mulai 600 ton dan digunakan untuk mendukung operasi kapal atas air, melengkapi atau menggantikan tugas sarana udara angkatan laut lainnya (helikopter, pesawat patroli maritim, UAV).
Elemen – elemen shipboard dari NRUAV terdiri dari stasiun komando dan pengendalian yang diintegrasikan dengan pusat informasi tempur kapal perang, hangar dan perangkat pengamanan peralatan yang lain. Pesawat sayap putar tersebut dilengkapi sensor radar multi-mode yang mampu mendeteksi objek – objek permukaan dan udara yang kemungkinan besar dibuat oleh pabrikan Elta. Sensor tambahannya berupa optronics, Electronic Intelligent (Ellint) dan atau Signal Intelligent (Sigint) serta Communication Intelligent (Commint) sesuai permintaan penggunanya.
NRUAV mampu beroperasi maksimum 50 mil laut dari kapal perang yang mengoperasikannya. Dengan bahan bakar seberat 150 kg, wahana ini dapat terbang selama empat jam. Pihak IAI tidak menyebutkan harga satu unit peralatan ini dan negara – negara mana yang sudah berminat membelinya. (MajalahCakrawala/TNI AL)
Seorang pejabat dari MALAT, salah satu divisi IAI mengatakan bahwa sosok wahana tersebut berdasarkan pada konversi sebuah helikopter komersial jenis Alouette III (Chetak dalam dinas AL India). Helikopter mini ini didesain untuk dapat dioperasikan dari kapal – kapal kombatan dengan tonase mulai 600 ton dan digunakan untuk mendukung operasi kapal atas air, melengkapi atau menggantikan tugas sarana udara angkatan laut lainnya (helikopter, pesawat patroli maritim, UAV).
Elemen – elemen shipboard dari NRUAV terdiri dari stasiun komando dan pengendalian yang diintegrasikan dengan pusat informasi tempur kapal perang, hangar dan perangkat pengamanan peralatan yang lain. Pesawat sayap putar tersebut dilengkapi sensor radar multi-mode yang mampu mendeteksi objek – objek permukaan dan udara yang kemungkinan besar dibuat oleh pabrikan Elta. Sensor tambahannya berupa optronics, Electronic Intelligent (Ellint) dan atau Signal Intelligent (Sigint) serta Communication Intelligent (Commint) sesuai permintaan penggunanya.
NRUAV mampu beroperasi maksimum 50 mil laut dari kapal perang yang mengoperasikannya. Dengan bahan bakar seberat 150 kg, wahana ini dapat terbang selama empat jam. Pihak IAI tidak menyebutkan harga satu unit peralatan ini dan negara – negara mana yang sudah berminat membelinya. (MajalahCakrawala/TNI AL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar