23 Maret 2009, Yogyakarta -- Sebanyak 80 pemuda dari 15 provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan pendidikan kesadaran bela negara. Kegiatan tersebut sebagai langkah menanamkan dan proses pendidikan penyadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara di kalangan generasi muda.
"Negeri ini butuh peran serta pemuda. Masalah kapasitas sumber daya manusia dan daya saing di lingkup global perlu keseimbangan dan kesadaran bela negara. Anak muda dituntut agar negara selamat, untuk menjaga keutuhan NKRI," kata Sakhyan Asmara, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga (Kemenegpora) di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Minggu, (22/3).
Pelatihan berlangsung selama 10 hari hingga 2 April mendatang dengan rangkaian kegiatan berisikan materi dasar peningkatan wawasan kebangsaan, menumbuhkan sikap demokrasi dan pengembangan potensi kepemudaan, termasuk materi penulisan untuk publikasi.
Twisyono, penanggung jawab Pendidikan Kesadaran Bela Negara ke-6 menyatakan peserta berasal dari 15 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Maluku.
Mereka yang dilatih adalah utusan dari organisasi kepemudaan dan menjadi unsur satuan tugas yang berusia 18-35 tahun. Beberapa pemateri selain sejumlah akademisi dari UGM, tercatat juga sejarawan Anhar Gonggong dan untuk kegiatan survival melibatkan instruktur dari kesatuan Kopassus Kartasura, Kodim 0732 Sleman dan Yonif 403 Yogyakarta.
"Peserta selain mengikuti kegiatan ceramah dan diskusi akan diminta juga menyusun rencana aksi, selain kegiatan outbond bersama," kata Twisyono. (JurnalNasional)
"Negeri ini butuh peran serta pemuda. Masalah kapasitas sumber daya manusia dan daya saing di lingkup global perlu keseimbangan dan kesadaran bela negara. Anak muda dituntut agar negara selamat, untuk menjaga keutuhan NKRI," kata Sakhyan Asmara, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga (Kemenegpora) di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Minggu, (22/3).
Pelatihan berlangsung selama 10 hari hingga 2 April mendatang dengan rangkaian kegiatan berisikan materi dasar peningkatan wawasan kebangsaan, menumbuhkan sikap demokrasi dan pengembangan potensi kepemudaan, termasuk materi penulisan untuk publikasi.
Twisyono, penanggung jawab Pendidikan Kesadaran Bela Negara ke-6 menyatakan peserta berasal dari 15 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Maluku.
Mereka yang dilatih adalah utusan dari organisasi kepemudaan dan menjadi unsur satuan tugas yang berusia 18-35 tahun. Beberapa pemateri selain sejumlah akademisi dari UGM, tercatat juga sejarawan Anhar Gonggong dan untuk kegiatan survival melibatkan instruktur dari kesatuan Kopassus Kartasura, Kodim 0732 Sleman dan Yonif 403 Yogyakarta.
"Peserta selain mengikuti kegiatan ceramah dan diskusi akan diminta juga menyusun rencana aksi, selain kegiatan outbond bersama," kata Twisyono. (JurnalNasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar