9 Februari 2009, Surabaya -- Para komandan kapal perang TNI AL, khususnya di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) diminta mewaspadai gelombang tinggi dan cuaca buruk sebagaimana yang diramalkan oleh BMG.
"Setiap hari kami menerima pemberitahuan dari BMG. Informasi itu kami teruskan ke kapal-kapal perang agar dijadikan refrensi saat prajurit melakukan tugas operasi," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Senin.
Ia mengemukakan, saat kapal perang itu melakukan tugas patroli di tengah laut, maka komandan kapal beserta ABK lainnya harus pandai berimprovisasi sehingga keamanan personel dan material betul-betul terjaga.
"Contohnya ketika ada peresmian Lantamal XI/Merauke pertengahan Januari 2009, ombak di Laut Arafuru sangat tinggi. Karena itu kapal perang dari Merauku yang mau kembali ke Surabaya harus melewati Ambon, walaupun perjalan tambah lama," katanya.
Menurut dia, meskipun ombak besar dan cuaca buruk, kapal-kapal TNI AL tetap menjalankan tugas operasi pengamanan laut. Hal itu dilakukan agar jangan sampai cuaca yang buruk ini dimanfaatkan oleh pelaku pelanggaran di laut.
"Kalau pencurian ikan di masa-masa seperti ini juga jarang. Sesuai pengalaman, saat musim seperti sekarang ini, ikan-ikan justru jarang. Para pencuri ikan juga memperhatikan keselamatan diri dan kapalnya sehingga mungkin tidak berani," katanya. (antarajatim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar