Tim K-9 Yonif 500/Raider tergabung tim Penanggulangan Teror (Gultor), bertugas pencarian jejak dan pelacakan dibentuk 4 April 2006. Dipimpin seorang Bintara selaku Komandan Tim (Dantim), yang membawahi 10 orang prajurit dan 10 ekor anjing. Seorang perwira ditunjuk sebagai koordinator pelatih.
Jenis anjing yang dimiliki, lima ekor anjing / Herder (German Shepherd), dua ekor Rottweiler, dua ekor Doberman, dan seekor Golden Retriever.
Tim K-9 hanya dimiliki oleh Yonif 500/Raider tidak dimiliki batalyon raider lainnya. K-9 Korps (Canine Corps) dibentuk pertama kali oleh Quartermaster Corps AB Amerika Serikat 13 Maret 1945.
Prestasi Menggagumkan
Tidak lama dilantik menjadi Raider, Yonif 500 diterjunkan ke medan laga di bumi serambi Mekah. Langsung meraih prestasi gemilang setelah Tim Jayabaya I Yonif 500/Raider berhasil menewaskan Ishak Daud Panglima Operasi Gerakan Separatis Aceh (GSA) Wilayah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Setelah baku tembak di kawasan hutan Kampung Babah Krueng, Peureulak sekitar 392 Km sebelah timur kota Banda Aceh sekitar pukul 12.30 WIB, 8 September 2004. Selain menewaskan Ishak Daud, turut tewas Cut Rostina istri Ishak Daud anggota Inong Bale (Tentara Wanita GAM) serta 14 anggota GAM. Sedangkan satu prajurit Yonif 500/Raider Praka Abubakar Siddiq gugur.
Usai baku tembak anggota Tim Jayabaya I berhasil menyita 320 butir amunisi AK, tiga buah magazen AK, tiga buah Box Magazen, satu sangkur, dua helm tempur, sebuah teropong besar, sebuah kopel riem, dua lembar bendera GSA, dan 23 buah tenda plastik hitam.
Atas prestasinya seluruh anggota Tim Jayabaya I Yonif 500/Raider mendapatkan Kenaikan Pangkat Medan Tempur (KPMT) dari Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto tanggal 20 September 2004, atas nama Serka Herlambang (Komandan Tim), Serka TH. Yosi Wibowo K, Kopka Ramdim, Koptu Moh. Kastur, Kopda Puji Haryono, Praka Prapto Bashori. W, Praka Edi Suyatno, Pratu Bambang Purnomo, Pratu Nurdi Iswahyudi, Pratu Zaenal Abidin, Pratu Umar, Pratu Feri Yoga L dan Pratu M. Wahyudi.
Riwayat Tugas
Agustus 1945 - Hingga akhir 1949: gerilya melawan pasukan penjajah Belanda di daerah Tulungagung, Blitar, Ponorogo dan Madiun;
1950: menumpas pemberontakan APRA di Bandung;
1953 – 1954: menumpas DI/TII di Jawa Tengah;
1955 – 1957: menumpas DI/TII Kahar Muzakar;
1958: menumpas PRRI di Bukit Tinggi, Sumatera Barat
1964 – 1965: kembali menumpas DI/TII Kahar Muzakar;
1970 an – 1990 an: operasi di Timor Timur;
2000: operasi di Atambua;
2001 – 2005: operasi di Aceh.
@info-terkumpul.blogspot.com
bagian kedua dari dua bagian
Sumber: Majalah Defender Tahun 2 Edisi 24 Oktober 2007, tempointeraktif.com, kompas.com, tniad.mil.id, gatra.com, sejarahtni.mil.id
Foto: detiknews, kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar