

"TNI menganggap bahwa penggunaan produk dalam negeri itu berbanding lurus dengan nasionalisme suatu bangsa," katanya di Jakarta, Jumat (27/2).
Pihaknya dengan semangat yang tinggi menyambut baik program peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) untuk pakaian dan sepatu di lingkungan pemerintah dan BUMN/BUMD meskipun agak sedikit sulit bagi TNI.
Menurutnya, penggunaan produk dalam negeri merupakan contoh nyata tindakan yang berpotensi memperkuat pertahanan bangsa. "Ini sangat penting dan pada dasarnya sudah dilakukan TNI sejak lama," katanya.
Ia mengaku seluruh perlengkapan yang digunakan TNI mulai dari sepatu hingga seragam merupakan produksi lokal. Bahkan tidak hanya itu, untuk alat utama sistem persenjataan pun sepanjang masih dapat diproduksi di dalam negeri, pihaknya akan dengan senang hati menggunakannya. "Kecuali untuk peralatan tertentu yang kita belum mampu memproduksinya," katanya.
Panglima berpendapat bahwa menggunakan produk dalam negeri mendatangkan kebanggaan tersendiri. "Kita gunakan itu (produk dalam negeri) mulai dari sepatu, pakaian, peluru, senapan ringan, dan lain-lain," katanya.
Belum lama ini TNI telah membeli produk buatan dalam negeri berupa panser, yang spesifikasinya seperti alat serupa yang digunakan di Libanon. Terkait dengan potensi terjadinya peningkatan belanja produk dalam negeri, ia yakin akan bertambah sesuai dengan anggaran yang diterima tiap-tiap instansi termasuk TNI. (mediaindonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar