11 Februari 2009, Lebanon -- Chief Provost Marshall Sektor Timur Unifil, POM TNI Letkol CPM Ujang Martenis beserta 2 Perwira Satuan Tugas Military Police Unit Konga XXV-A/UNIFIL (United Nations Interim Force in Libanon), mengikuti UNIFIL 'Integrated Induction Training' selama 3 hari, (9 s/d 11 Februari 2009) di Markas Besar UNIFIL, Naqura/Lebanon.
'Induction Training' adalah suatu pelatihan yang diselenggarakan oleh Head Quarter UNIFIL bagi personel, baik militer maupun sipil yang baru bergabung dalam misi UNIFIL, dalam rangka memberikan pemahaman tentang keberadaan UNIFIL serta situasi dan kondisi daerah penugasan. Dengan begitu kontingen-kontingen dari tiap-tiap negara dapat segera menyesuaikan dengan sistem yang ada, lebih efektif dan sensitif terhadap isu penting dalam melaksanakan misi serta meyakinkan bahwa prajurit sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan, keselamatan dan keamanan mereka.
Perwakilan dari Konga XXV-A (Sector East Military Police) memanfaatkan kesempatan tersebut untuk saling berkoordinasi serta bertukar pengalaman dengan personel UNIFIL lainya dari berbagai negara.
Berbagai lecture yang disampaikan dalam mengikuti 'Induction Training' meliputi : Perencanaan, Analisa Daerah Operasi, Pelanggaran Lalu-Lintas di UNIFIL, Kondisi Politik Lebanon, Sistem dan Operasi Perdamaian, Mandat dan Tugas Berdasarkan UNSCR 1701, Aktifitas dan Mandat ICRC di Lebanon, Hubungan ICRC dan UNIFIL, Kompentensi dan nilai-nilai PBB, Konsep dan Kesadaran Budaya Internasional ; Perawatan Kendaraan, Perilaku dan Disiplin Rules of Engagement, Conduct and Discipline, Gender, pengenalan HIV/AIDS, dan lain-lain.
Yang menjadi penekanan khusus pada setiap pemberian lecture adalah bahwa setiap personel yang bergabung dalam misi UNIFIL harus mengedepankan impartiality (tidak ada keberpihakan), di samping itu organisasi UNIFIL ini seyogyanya dapat dijadikan sebagai wahana pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia. Materi-materi yang telah diperoleh selanjutnya akan disebarluaskan kepada seluruh personel UNIFIL di satuan-satuan masing-masing.
Di akhir pelatihan selama tiga hari, seluruh peserta melaksanakan kunjungan ke 'Blue Line', gunanya untuk melihat secara langsung perbatasan antara Lebanon dan Israel. Dan diperlihatkan juga lapangan ranjau yang masih aktif yang bertujuan agar seluruh personel UNIFIL, baik sipil maupun militer bisa berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya, di bawah bendera PBB.
Personel yang mengikuti kegiatan ini ditunjuk oleh HQ UNIFIL dari berbagai satuan / bidang baik dari Head Quarter, Sector East maupun Sector West, meliputi perwakilan dari berbagai Negara di antaranya Indonesia, Prancis, Belgia, India, Italia, Portugis, Turki, Ghana, Tanzania, Spanyol, Malaysia, Turki, Hungaria, Belgia dan Masyarakat Lebanon.(kapanlagi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar