Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kanan) berjabat tangan dengan pejabat lama Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pada upacara serah terima jabatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (2/10). Laksamana TNI Agus Suhartono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-24 tahun 1978, menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso yang memasuki masa pensiun. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/10)
02 September 2010, Jakarta -- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan akan mengutamakan pengawasan dan perlindungan di daerah-daerah perbatasan. Agus juga menekankan perhatian terhadap pulau-pulau terluar tanah air dalam kepemimpinannya. "Daerah perbatasan dan pulau terluar menjadi prioritas dalam program pembangunan 5 tahun ke depan," ujarnya usai upacara serah terima jabatan di Markas Besar TNI Cilangkap, Sabtu (2/10).
Agus mengatakan, penjagaan dan perlindungan terhadap daerah perbatasan dan pulau terluar sejalan dengan visi TNI dalam mempertahankan kedaulatan negara. Untuk mendukung perwujudan program tersebut, Agus menambahkan, TNI juga akan memperkuat alutsista (alat utama sistem persenjataan) sebagai sarana pembangunan kekuatan.
Penguatan alutsista yang dimiliki TNI akan dilakukan secara bertahap namun pasti. "Kita paham bahwa membangun kekuatan besar dalam waktu singkat tidak mungkin. Pasti harus bertahap," terang dia.
TNI siap bantu berantas terorisme
Panglima TNI yang baru, Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan kesiapan TNI membantu Kepolisian dalam penanggulangan aksi terorisme yang akhir-akhir ini marak terjadi. TNI telah menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi aksi terorisme di Tanah Air. "Kapasitas TNI adalah bagaimana kita melatih pasukan khusus untuk disiapkan," kata Agus usai upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (2/10).
Agus mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tentang TNI, TNI memiliki tugas untuk mempertahankan kedaulatan negara serta berperan dalam penanggulangan terorisme. TNI telah melatih dan menyiapkan pasukan khusus TNI antiteror, dan sewaktu-waktu siap diperbantukan. "Pasukan dalam kondisi siap, sehingga nanti ke depan kalau memang akan digunakan kita akan lakukan," tegasnya.
TNI memiliki unit pasukan khusus antiteror yang terdapat di setiap kesatuan. Pasukan khusus tersebut antara lain: Korps Marinir Detasemen Jala Mengkara dari TNI Angkatan Laut (Den Jaka), Korps Pasukan Khas Detasemen Bravo 90 dari TNI Angkatan Udara (Den Bravo), dan Komando Pasukan Khusus Satuan 81 Penanggulangan Teror dari TNI Angkatan Darat (Sat-81 Gultor).
Laksamana TNI Agus Suhartono hari ini resmi menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso yang telah 2 tahun 9 bulan memimpin TNI. Dengan banyaknya keterbatasan dan kendala yang dihadapi TNI, Agus juga mengharapkan dukungan dari para sesepuh TNI, masyarakat, pemerintah, dan parlemen. Pria berkumis dan berbadan tegap itu berjanji akan meneruskan program-program yang telah direncanakan oleh Panglima sebelumnya demi mewujudkan visi TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar