(Foto: Puspen TNI)
19 Mei 2010, Jakarta -- Situasi keamanan di Al-Qatara, Lebanon Selatan mulai kondusif. Seiring itu, pemerintah daerah (Al-Qatara) didukung prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt), memulai pembangunan untuk pelaksanaan pemerintahan.
Surat elektronik diterima Suara Karya dari Perwira Penerangan Konga XXIII-D/Unifil, Kapten TNI Michiko Moningkey di Lebanon, Selasa (18/5) menuturkan, bukti akan dimulainya pemerintahan di Al-Qatara melalui perwujudan pembangunan gedung pemerintahan desa (Baladiyah). "Kemaren, Senin (17/5) waktu Lebanon, Baladiyah telah diresmikan anggota Parlemen Lebanon, Ali Fayeth," ujarnya.
Bangunan pusat pemerintahan Desa (Baladiyah) Al-Qantara berdiri megah di persimpangan jalan raya desa Al-Qantara, Lebanon Selatan. Luas bangunan Baladiyah 100 meter per segi dengan arsitektur Mediterania Timur.
Gedung ini memiliki dua lantai dan terdiri dari beberapa ruang. Spesifikasinya, lantai dasar untuk ruang pertemuan warga dengan kapasitas 100 orang. Pembangunan Baladiyah menghabiskan 60.000 dolar AS.
Selain Ali, undangan yang menyaksikan peresmian Baladiyah, antara lain Wakil Komandan Satgas Indonesian Battalion, Letkol TNI Guslin Kumase serta Kepala Pemerintahan (Mayor) Hussein Hijazi. "Undangan ini merupakan kehormatan dan penghargaan bagi Indobatt karena turut serta berbagi kebahagiaan bersama warga Al-Qantara," ujar Guslin.
Selama ini, dikatakan Guslin, masyarakat Al-Qatara yang masih dalam psikologis trauma perang, selalu menutup diri terhadap masyarakat luar, termasuk Unifil. Akibatnya, Unifil, termasuk TNI mengalami kesulitan untuk melakukan pendekatan dan berbagi rasa.
"Ini pertanda baik, Indobatt mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Al-Qantara, salah satu desa yang berada dibawah AOR (Area of Responsibility) Indobatt," tandasnya.
Rasa Kebersamaan
Ali mengharapkan, berdirinya gedung Baladiyah akan diikuti keberhasilan pemerintahan Al-Qatara. Sebab, menurut dia, keberhasilan pembangunan gedung pemerintahan pusat Al-Qatara itu tidak terlepas dari rasa kebersamaan serta kerja keras masyarakat setempat yang didukung TNI.
"Sebagai warga kehormatan Al-Qantara, saya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan pembangunan Baladiyah. Ini menunjukan, adanya persatuan dan kesatuan yang kuat antarmasyarakat Al-Qantara. Persatuan dan kesatuan ini pun bisa menjadi modal dasar menghadapi tantangan apapun, baik pada saat ini maupun di masa akan datang," ujarnya.
Hal senada dikatakan Hussein Hijazi, pembangunan Baladiyah sebagai wujud kebersamaan masyakarat Al-Qatara dan Unifil, khususnya Indobatt. Dia menuturkan, selama ini Indobatt memiliki kedekatan hubungan dengan masyarakat Al-Qatara guna mewujudkan pemulihan lingkungan Al-Qatara dari perang yang mencekam.
Suara Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar