Sukhoi Su-30 TNI AU. (Foto: Dispenau)
21 Mei 2010, Jakarta -- Pemerintah Indonesia dan Republik China sepakat untuk memantapkan kerja sama pelatihan bagi pilot-pilot pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara.
Kerja sama pemantapan latihan itu, menjadi satu topik bahasan dalam kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China (Central Commission of The People Liberation Army/PLA) Jenderal Guo Boxing kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Mayjen I Wayan Medhio mengatakan, Indonesia telah mengirimkan pilot-pilot Sukhoinya berlatih di China dalam beberapa tahap.
"Sudah ada sepuluh pilot TNI Angkatan Udara yang melakukan pelatihan simulasi di China dalam beberapa tahap," katanya.
China merupakan salah operator terbesar pesawat jet tempur Sukhoi selain dua negara pecahan Uni Sovyet yakni Rusia dan Ukraina. Bahkan kini China telah dipercaya sebagai salah satu negara yang memproduksi pesawat Sukhoi.
Negara Tirai Bambu itu pun memiliki pusat pelatihan pesawat tempur seperti Sukhoi dengan berbagai varian seperti SU-27 SK dan SU-30MK yang digunakan TNI Angkatan Udara.
Beberapa negara pengguna Sukhoi adalah Indonesia, India, China, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Aljazair, Irak, Afganistan, Jerman, Peru dan Korea Utara.
Rusia dan India Latih Pilot Malaysia
Skuadron Sukhoi Su-30MKM Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan dilatih oleh India dan Rusia sebagai bagian kerjasama trilateral Rusia-India-Malaysia.
Jet tempur Sukhoi sangat kompleks dan rumit dalam pengoperasiannya. India mengirimkan sebuah tim dari Angkatan Udara India sedangkan Rusia tim dari pabrik pesawat Irkut Corporation guna melatih anggota skuadron Su-30MKM TUDM.
Rusia dan India berkomitmen mendukung kemampuan pertahanan dan tempur udara Malaysia, saat ini skuadron Sukhoi menjadi perhatian.
ANTARA News/Berita HanKam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar