Kapal riset Okeanos Explorer. (Foto: NOAA)
18 Mei 2010, Jakarta -- Kapal riset Okeanos Explorer dari Amerika Serikat dijadwalkan berada di wilayah perairan Indonesia selama 40 hari pada periode Juli-Agustus 2010. Kegiatan eksplorasi kapal itu didampingi kapal riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Prioritas riset Okeanos untuk mengetahui kondisi hidrotermal atau gunung api bawah laut di perairan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara. Semua hasil riset dapat diadopsi para ilmuwan di Tanah Air.
”Okeanos memiliki kemampuan mendokumentasikan kondisi dasar laut sampai batas maksimal kedalaman 6.000 meter. Hasilnya bisa seketika dipantau di ruang kontrol yang ada di darat,” kata Kepala Bidang Tata Operasional Riset Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Berny Achmad Subki, Senin (17/5) di Jakarta.
Menurut Berny, bidang riset kelautan lainnya sebenarnya masih sangat luas. Termasuk fenomena yang terjadi akhir-akhir ini mengenai suhu permukaan laut di atas pola normal yang telah mengakibatkan terumbu karang mengalami pemudaran (pemutihan/bleaching).
”Berdasarkan pengamatan petugas BRKP, sejak dua sampai tiga minggu terakhir terjadi bleaching secara massal pada terumbu karang di sepanjang pantai Pemuteran, Bali,” kata Berny.
Kepala BPPT Marzan Azis Iskandar mengatakan, riset kelautan bekerja sama dengan Amerika Serikat merupakan peluang untuk mengetahui berbagai fenomena kelautan yang sedang terjadi. Kemampuan menghasilkan data kelautan dari kapal riset yang dimiliki BPPT dapat dilengkapi dengan hasil-hasil penelusuran dasar laut kapal riset Amerika Serikat tersebut.
KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar