Anggota Pasukan Pengamanan Presiden/ Wapres (Paspampres) melakukan aksi simulasi penyelamatan presiden di hadapan Presiden SBY dan sejumlah pejabat negara lainnya pada acara syukuran Hari Bhakti Paspampres ke-64 di Mako Paspampres, Jakarta, Jumat (22/1). Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara memberikan pengarahan kepada seluruh personel Paspampres yang intinya harus terus meningkatkan profesionalismenya karena tantangan ke depan semakin besar. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/nz/10)
17 Mei 2010, Jakarta -- Pasukan Pengamanan Presiden sudah menyiapkan upaya untuk mengantisipasi berbagai ancaman teroris yang dicurigai beraksi pada saat Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang, dengan sasaran utama presiden, pejabat negara, dan utusan negara lain yang hadir.
"Kami tidak mengendurkan pengamanan di lingkungan Istana. Kami senantiasa siaga dan waspada terhadap berbagia macam ancaman termasuk teroris," kata Komandan Paspampres Mayjen TNI Marciano Norman kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Ia menegaskan, pengamanan terbaik dari Paspampres akan berikan kepada presiden, wakil presiden dan keluarganya, kepala-kepala negara sahabat dan pejabat negara dalam peringatan Hari Kemendekaan nanti. "Ini sudah menjadi tugas dan kewajiban kami. Ancaman datang silih berganti dan kami senantiasa waspada untuk mengantisipasi," ujar Marciano.
Sebelumnya Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyatakan, kelompok teroris berencana melakukan pembunuhan massal pada upacara 17 Agustus 2010.
Hal itu terungkap dari dokumen yang ditemukan dalam rangkaian operasi penangkapan para tersangka teroris sejak diungkapnya pelatihan paramiliter di Janto, Aceh.
"Mereka akan melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap pejabat negara pada upacara 17 Agustus. Semua pejabat negara bisa menjadi sasaran assassination, termasuk tamu asing yang hadir pada peringatan 17 Agustus," ujar Kapolr, akhir pekan lalu.
Bahkan, kata Kapolri, kelompok teroris ini sudah menyiapkan penembak jitu dan senjata yang akan digunakan untuk aksi teror tersebut.
Menurut Kapolri, dari hasil penelusuran diketahui bahwa 21 pucuk senjata telah disiapkan untuk melakukan aksi penembakan jarak jauh saat upacara peringatan Kemerdekaan RI.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar