Kamis, 05 November 2009

Satgas TNI Di Lebanon Masuki Musim Dingin

Menghadapi kondisi ini, para prajurit TNI kembali menggunakan peralatan musim dinginnya seperti jaket, overcoat, long john, sepatu musim dingin dan sarung tangan yang selama musim panas tidak dikenakan. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

6 November 2009, Lebanon -- Musim dingin kembali memasuki wilayah Lebanon Selatan yang merupakan daerah operasi Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/Unifil (Indobatt/Indonesian Battalon), yang bermarkas di UN POSN 7-1 Soekarno Base, Adshit al Qusayr.

Pergantian musim panas ke musim dingin ditandai dengan percepatan waktu satu jam lebih awal dari waktu sebelumnya, sehingga selisih waktu dengan Indonesia yang semula lebih lambat 4 jam kini menjadi 5 jam.

Kondisi seperti ini sebelumnya jelas tidak dialami prajurit-prajurit TNI di Indonesia yang hanya mengenal dua musim, kemarau dan hujan, sedangkan di Lebanon mengalami empat musim, yaitu panas, gugur dingin dan semi. Perubahan ini menyebabkan waktu gelap di musim dingin lebih panjang di bandingkan dengan waktu di musim panas yang justru sebaliknya dimana waktu terangnya menjadi lebih panjang.

Perubahan musim ini juga berdampak terhadap jadwal kegiatan operasional Satgas, serta pelaksanaan aktivitas para prajurit TNI di lapangan. Keadaan ini pun dialami oleh masyarakat setempat, dimana pada saat musim panas mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah namun di waktu musim dingin mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam ruangan.


Para prajurit tetap bersemangat menjaga perbatasan Libanon-Israel. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Hawa dingin yang sangat menusuk tulang tidak menyurutkan para prajurit TNI untuk melakukan patroli. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Kondisi seperti ini sebelumnya tidak dialami oleh prajurit-prajurit TNI di Indonesia yang hanya mengenal dua musim, hujan dan kemarau. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Perubahan musim yang terjadi di daerah operasi Unifil tentunya tidak boleh melengahkan kesiapsiagaan para Indonesian Peace Keeper yang memiliki tanggung jawab untuk memelihara perdamaian di Lebanon Selatan sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701.

Hampir setiap hari prajurit TNI di Lebanon bertugas di bawah guyuran hujan dan hawa dingin yang sangat menusuk tulang, namun inilah tantangan yang harus dihadapi untuk tetap menjaga stabilitas keamanan di daerah operasi yang dipertanggungjawabkan.

Menghadapi kondisi ini, para prajurit TNI kembali menggunakan peralatan musim dinginnya seperti jaket, overcoat, long john, sepatu musim dingin dan sarung tangan yang selama musim panas mereka masukkan ke dalam kotak.

Musim dingin di Lebanon akan berlangsung selama hampir 6 bulan, namun musim dingin kali ini hanya akan dialami oleh Satgas Konga XXIII-C/Unifil selama 1 bulan, karena di akhir bulan ini mereka akan kembali ke tanah air digantikan oleh Satgas berikutnya.

Puspen/POS KOTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar