Kamis, 12 November 2009

KSAD: Pergantian Pangkostrad dalam Waktu Dekat

(ki-ka) KSAD baru Let jen TNI George Toisutta, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, dan KSAD lama Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo melakukan salam komando usai serah terima jabatan di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (11/11). George Toisutta resmi menggantikan Agustadi Sasongko Purnomo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. (Foto: ANTARA/Rosa Panggabean/nz/09)

12 November 2009, Jakarta -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI George Toisutta mengatakan, pergantian Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) akan dilakukan dalam waktu dekat, setelah ada perintah dari Panglima TNI.

"Calonnya (Pangkostrad, red) belum tahu karena belum diusulkan," kata Letjen George Toisutta dalam jumpa pers usai serah terima jabatan KSAD di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (11/11).

George Toisutta yang juga pernah menjabat sebagai Pangkostrad mengatakan, masih akan melanjutkan kebijakan pendahulunya, yakni Jenderal TNI Agustadi Sasongko untuk membangun TNI AD yang profesional. Sedangkan soal pemberantasan teroris, menurut George Toisutta, TNI AD siap bekerja sama dengan Kepolisian. "Kita tetap bantu polisi, dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI itu juga salah satu tugas kita TNI," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Djoko Santoso mengatakan, pergantian kepala staf di lingkungan TNI merupakan proses yang wajar dan alamiah dalam sebuah organisasi. Proses ini juga merupakan bagian dari pembinaan organisasi sekaligus sebagai proses regenerasi dan kesinambungan kepemimpinan dalam organisasi TNI AD.

Panglima TNI juga menjelaskan, kecenderungan perkembangan lingkungan strategis saat ini memberikan gambaran adanya tantangan tugas TNI yang semakin dinamis dan kompleks. Di sisi lain, kemampuan negara masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata, pemeliharaan perangkat keras, dan peningkatan profesionalisme serta kebutuhan peningkatan kesejahteraan prajurit.

Dalam kondisi seperti itu, katanya, TNI AD yang pilar utamanya terletak pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang ditopang dengan alat utama sistem senjata harus mampu secara inovatif untuk terus-menerus melakukan pembinaan secara tepat, terarah, dan berkesinambungan.

"TNI AD harus mampu menyiapkan dan membangun kekuatan, kemampuan, dan gelar kekuatan ke arah yang benar terutama membangun kesiapan sumber daya manusia, kesiapan operasional, dan alutsista guna menjamin pelaksanaan tugas pokok TNI AD," kata Djoko Santoso.

Pembentukan Kodam Papua belum Jelas

Pembentukan Komando Daerah Militer di Papua belum diputuskan. TNI masih menunggu kajian yang diajukan oleh TNI AD.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Jakarta, Kamis (12/11). "Itu adalah untuk membangun kekuatan dan TNI belum menerima kajian dari TNI AD. Tentunya, harus ada kajian dulu," kata Djoko.

Langkah selanjutnya, pihak Mabes TNI akan membuat tim yang akan menyurvei wilayah berdasarkan kajian tersebut. Setelah itu, pihak TNI baru akan membuat keputusan.

"Kami akan membuat tim, lalu akan membuat survei, baru akan ada keputusan," pungkasnya.

JURNAL NASIONAL/MEDIA INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar