Selasa, 17 November 2009

Dephan Evaluasi Kemampuan Pertahanan


18 November 2009, Jakarta -- Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Departemen Pertahanan akan terus berusaha mengoptimalkan peningkatan kemampuan pertahanan dan keamanan negara. Untuk itu, Dephan dalam program aksi 100 hari kerjanya akan menganalisis kemampuan sarana pertahanan, kemampuan industri pertahanan dalam mendukung kebutuhan TNI sebagai pengguna dalam mencapai minimum essential force, serta kebutuhan anggaran dan skema pembiayaan. Demikian Dirjen Sarana Pertahanan Dephan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto menyampaikan harapan Menhan tersebut di Jakarta, Selasa (17/11).

Eris Herryanto mengatakan, untuk mengetahui kemampuan sarana pertahanan dan kemampuan industri pertahanan, Dephan menyelenggarakan seminar tentang Analisis Kebutuhan Saranan Pertahanan Untuk TNI dan Polri di Kantor Dephan, hari ini Rabu (18/11).

"Hasil seminar pertahanan ini akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam proses penyusunan cetak biru kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), kebutuhan sarana dan prasarana pertahanan, serta kemampuan sumber daya manusia di bidang pertahanan," ujar Eris Herryanto yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Seminar ini.

Menurut rencana seminar ini selain dihadiri kalangan internal Dephan dan TNI, juga dihadiri dari Departemen Keuangan, Bappenas, Kemeneg BUMN, BUMN industri strategis, dan kalangan akademisi.

JURNAL NASIONAL/DMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar