Seorang pengunjung melihat pesawat C-27J Spartan milik Angkatan Udara Italia yang dipamerkan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (9/3). Pesawat C-27J Spartan adalah jenis pesawat angkut taktis militer berukuran sedang yang memiliki kemampuan terbang selama sembilan jam dengan kecepatan maksimum 310 knot, dapat melakukan lepas landas dan pendaratan di landasan pendek serta dapat digunakan sebagai pesawat angkut pasukan, operasi penerjunan, SAR, patroli maritim, angkutan barang dan medis. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/11)
9 Maret 2011, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Angkatan Udara Italia memamerkan pesawat angkut jenis C27J Spartan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu siang, 9 Maret 2011, sekitar pukul 12.00 WIB. Pesawat yang sebelumnya ikut dalam pertunjukan udara atau airshow di Avalone, Melbourne, Australia ini sengaja mampir ke Indonesia untuk promosi.
“Kebetulan TNI AU membutuhkan pesawat angkut, lalu Italia menawarkan. Jadi sekalian lewat lintasan udara Indonesia, mereka mampir dulu di Halim,” kata Juru Bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Bambang Samoedro saat dihubungi Tempo, Rabu (9/3).
Menurut Bambang, saat ini Angkatan Udara membutuhkan pesawat angkut sedang untuk menggantikan pesawat angkut F27 yang usianya sudah tua. Namun, dia belum bisa memastikan apakah TNI akan memesan pesawat asal Italia tersebut. “Karena kami harus lihat dulu kemampuan dan perlengkapannya dari jarak dekat,” ujar dia.
Untuk Indonesia, lanjut dia, diperlukan pesawat yang memiliki kemampuan angkut personil dan perlengkapan cukup besar, dapat melakukan lepas landas (take off) dan pendaratan (landing) di landasan pendek, dan mampu terbang lama atau jarak jauh. “Karena kondisi geografis Indonesia yang jaraknya jauh-jauh dan banyaknya landasan pendek,” kata Bambang.
Ketika ditanya mengenai harga pesawat itu, Bambang mengaku belum mengetahui secara pasti. Karena harga pesawat sangat bergantung dari kemampuan dan perlengkapan pesawat itu. Bambang pun ogah menyebutkan jumlah pesawat angkut yang diperlukan saat ini. “Kalau dikatakan, nanti ketahuan kekuatan TNI dan pertahanan negara. Itu melanggar Undang-Undang KIP,” ujarnya. Namun, dia tidak menampik bila Indonesia sangat membutuhkan pesawat angkut jenis sedang. “Kebutuhan itu sudah ada dalam rencana strategis TNI AU,” ujarnya.
Dalam static show atau promosi nanti, TNI AU akan mengundang tamu negara dari Kedutaan Besar Italia, pejabat TNI dan TNI AU, serta media. “Kami akan lihat dari dekat, layaknya mobil dipamerkan di show room,” kata dia.
Sumber: TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar