Dua siswa Akademi militer membentangkan spanduk saat pemecahan rekor dunia penyelaman massal di pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (16/8). Rekor dunia penyelaman massal sebelumnya di Maldive tahun 2006 dengan jumlah penyelam 958 orang akhirnya terpecahkan setelah 2465 penyelam ikut serta dalam acara ini. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/spt/09)
16 Agustus 2009, Manado -- Pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara diiringi dengan empat kali dentuman meriam TNI Angkatan Laut (AL).
"Bunyi meriam itu cukup empat kali, karena merupakan pemecahan rekor selam keempat kali di dunia, dan dilakukan di Indonesia," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik.
Ikut serta dalam pemecahan rekor selam di Pantai Malalayang Manado itu Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Komandan Lantamal Delapan (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Willem Rampangilei, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad.
Wakasal yang tergabung dalam rombongan VIP juga ikut dalam penyelaman dan memberikan semangat pada para penyelam di kedalaman 20 meter, dan baru ke permukaan setelah terdengar bunyi tanda.
Gubernur Sulut yang masuk dalam daftar penyelam VIP mengatakan senang bisa mengikuti pemecahan rekor tersebut.
"Saya ikut dalam penyelaman dan sungguh senang dengan penyelaman ini, karena nama Sulawesi Utara dan Manado terutama Indonesia terangkat ke mata dunia," kata Sarundajang.
Sementara Gubernur Gorontalo Fadel Muhamad yang bersama timnya ikut melakukan penyelaman dan berada di bawah air selama 31 menit memberikan tepuk tangan pada anak buahnya karena berhasil menyelesaikan penyelaman.
Ratusan penyelam duduk di dasar pasir saat pemecahan rekor dunia penyelaman massal. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/spt/09)
Diantara para penyelam tersebut ada juga seorang bocah bernama Kesia Lamudju (9), sebagai peserta termuda dan mampu menyelam hingga di kedalaman 20 meter.
"Saya senang karena menjadi salah satu dari ribuan orang yang ikut dalam pemecahan rekor dunia ini, dan jadi yang termuda dari antara peserta yang hadir," kata Kesia. Pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara diiringi dengan empat kali dentuman meriam TNI Angkatan Laut (AL).
"Bunyi meriam itu cukup empat kali, karena merupakan pemecahan rekor selam keempat kali di dunia, dan dilakukan di Indonesia," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik.
Ikut serta dalam pemecahan rekor selam di Pantai Malalayang Manado itu Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Komandan Lantamal Delapan (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Willem Rampangilei, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad.
Wakasal yang tergabung dalam rombongan VIP juga ikut dalam penyelaman dan memberikan semangat pada para penyelam di kedalaman 20 meter, dan baru ke permukaan setelah terdengar bunyi tanda.
Gubernur Sulut yang masuk dalam daftar penyelam VIP mengatakan senang bisa mengikuti pemecahan rekor tersebut.
"Saya ikut dalam penyelaman dan sungguh senang dengan penyelaman ini, karena nama Sulawesi Utara dan Manado terutama Indonesia terangkat ke mata dunia," kata Sarundajang.
Sementara Gubernur Gorontalo Fadel Muhamad yang bersama timnya ikut melakukan penyelaman dan berada di bawah air selama 31 menit memberikan tepuk tangan pada anak buahnya karena berhasil menyelesaikan penyelaman.
Diantara para penyelam tersebut ada juga seorang bocah bernama Kesia Lamudju (9), sebagai peserta termuda dan mampu menyelam hingga di kedalaman 20 meter.
"Saya senang karena menjadi salah satu dari ribuan orang yang ikut dalam pemecahan rekor dunia ini, dan jadi yang termuda dari antara peserta yang hadir," kata Kesia.
Sebanyak 2.861 Penyelam Pecahkan Rekor Dunia Di Manado
Sejumlah peserta melakukan penyelaman pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (16/8). Rekor dunia penyelaman massal sebelumnya di Maldive tahun 2006 dengan jumlah penyelam 958 orang akhirnya terpecahkan setelah 2465 penyelam ikut serta dalam acara ini. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/Koz/mes/09)
Sebanyak 2.861 penyelam dilibatkan dalam pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) Minggu pagi dengan catatan waktu 31 menit.
Tepat pukul 10.00 Wita seluruh penyelam termasuk para partisipan 51 orang dari mancanegara dan 35 VIP sudah berada di laut dan siap melakukan penyelaman di pandu Rudi Hartanto dari atas panggung.
Tiga puluh satu menit kemudian, secara bergelombang semua peserta menyudahi penyelamaman.
"Kita sudah memecahkan rekor hari ini, dan ini sungguh suatu hal yang membanggakan karena sebagai bukti kita negara bahari yang kuat," kata Menteri Perikanan dan Kelautan Fredy Numberi, di Pantai Malalayang Manado, Minggu.
Numberi juga mengatakan ini satu hal yang sangat luar biasa, karena terakhir rekor dunia di Maladewa dipecahkan adalah 979 penyelam, dan sekarang ini dan belum tentu bisa dipecahkan dalam 10 tahun ke depan, jadi ia berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terselenggaranya pemecahan rekor di Manado.
Sementara Lucia Sinogagliesi dari Guinnes Book Record mengatakan rekor yang ditorehkan di pantai Malalayang Manado itu sah, dan menjadi suatu hal yang luar biasa.
"Saya juga sangat senang di situ, karena indah sekali di Manado begitu banyak orang ikut serta hingga memecahkan rekor dunia," Kata Sinogagliesi, dalam sambutannya.
Ia juga minta agar semua peserta yang sudah ikut dalam pemecahan rekor itu, juga bersiap datang untuk Senin pagi, melakukan pemecehana rekor kedua, yaitu upacara di bawah air untuk peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan ke 64 Republik Indonesia.
Sementara Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik mengatakan pemecahan rekor di Indonesia ini adalah yang keempat kali dan merupakan hal yang luar biasa.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar