5 Februari 2009, Surabaya -- Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Soewarno, S.IP M.Sc, Rabu (4/2) melantik Letnan Kolonel Czi Budi Hariswanto sebagai Komandan Intelijen Kodam V/Brawijaya, menggantikan Letnan Kolonel Infanteri Mulyono.
Letkol Inf Mulyono selanjutnya akan menduduki jabatan barunya sebagai Kepala Tim Guru Militer Rindam V/Brawijaya, sedangkan Komandan Intel Kodam V/Brawijaya yang baru Letkol Czi Budi Hariswanto sebelumnya menjabat sebagai Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya Madiun.
Pangdam V/Brawijaya dalam amanatnya mengatakan, sebagai mata dan telinga bagi Komando Atas prajurit intelijen diharapkan benar-benar mampu melaksanakan fungsinya secara akurat, aktual dan faktual. Mampu mencegah timbulnya korban dan kerugian personel dan materiil serta bocornya berita maupun dokumen yang berkualifikasi rahasia kepada pihak yang tidak berhak.
Karena keberadaan aparat intelijen memegang posisi yang penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan tugas pokok Komando, maka perlu penyempurnaan mekanisme dan prosedur arus intelijen agar diperoleh kekenyalan, kecepatan, ketepatan dan keamanan, sehingga tidak terdadak oleh berita karena keterlambatan laporan unsur intelijen. Tugas-tugas sebagai mata dan telinga Komando baik dalam rangka pengamanan maupun dalam rangka tugas penggalangan di lapangan menjadi acuan dasar bagi pengambilan keputusan unsur pimpinan.
Oleh karena itu, keakuratan data dan informasi yang harus disajikan kepada pimpinan menjadi unsur yang sama sekali tidak boleh diabaikan. Dengan posisi seperti itu, maka peningkatan kualitas SDM prajurit intelijen tersebut menjadi sangat penting.
Peningkatan kualitas SDM Intelijen itu, juga diperlukan untuk menjawab segala kritikan bahkan hujatan yang ditujukan kepada institusi TNI termasuk institusi intelijen TNI, karena oleh masyarakat dipandang tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam mendeteksi berbagai gejolak sosial dan kerusuhan yang terjadi di berbagai wilayah negeri ini.
Aparat intelijen dinilai juga seringkali terlambat dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada pimpinan. Bahkan tidak jarang pula dirasakan kalah cepat dengan media massa dalam mendapatkan informasi yang aktual dan penting untuk dilaporkan kepada Komando.
”Semua itu merupakan tantangan tersendiri bagi Dandeninteldam V/Brawijaya yang baru untuk membuktikan bahwa aparat intelijen kita ini benar-benar profesional dan berdaya dukung positif bagi tugas-tugas pokok Komando. Oleh karena itu satuan intelijen Kodam ini harus ditata dan dipersiapkan sedemikian rupa guna menghadapi kualitas tantangan tugas ke depan yang sudah pasti jauh lebih kompleks,” demikian tegasnya. (tni.mil.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar