(Foto: Jawa Pos)
18 September 2010, Magelang -- Insiden tewasnya tiga teknisi asal Rusia tidak akan memberikan efek jera atau takut bagi Pemerintah Indonesia untuk menambah jumlah pesawat Sukhoi. Sebaliknya, Kementerian Pertahanan akan terus memperkuat skuadron Sukhoi dengan menambah jumlah pesawat Sukhoi dari 10 pesawat menjadi 16 pesawat.
”Penambahan pesawat Sukhoi akan terus kami lakukan secara bertahap,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai memberikan sambutan di SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/9).
Dia menuturkan, perakitan Sukhoi sama sekali tidak terkendala kematian tiga teknisi Rusia tersebut karena kehadiran tiga orang itu bisa dengan cepat digantikan oleh teknisi-teknisi lain. Jumlah teknisi yang datang dari Rusia untuk merakit pesawat Sukhoi di Makassar sebanyak 25 orang.
Dengan cara itu, tiga pesawat Sukhoi tersebut bisa selesai dirakit tepat waktu dan siap dioperasikan pada 5 Oktober mendatang.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga warga Rusia yang tewas tersebut adalah Alexander Poltorak (ahli sistem hidrolik), Sergei Voronin (ahli sistem mesin), dan Victor Safonof (ahli sistem radar). Ketiganya tergabung dalam tim garansi perakitan pesawat Sukhoi.
Ke Rusia
Tiga teknisi pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM Rusia yang tewas karena keracunan minuman keras dikirim kembali ke Rusia dengan menggunakan pesawat angkut Antonov, Jumat kemarin. Pesawat ini sehari sebelumnya digunakan untuk mengangkut satu unit pesawat Sukhoi baru pesanan Indonesia.
Kapten Agus dari Kantor Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin, mengatakan, pesawat yang membawa ketiga jenazah ini berangkat dari Lanud Sultan Hasanuddin pukul 15.58 wita.
Ketiga teknisi tersebut tewas, Senin lalu, setelah meminum minuman keras yang diduga dicampur metanol.
Sebelum dibawa ke Lanud Sultan Hasanuddin, ketiga jenazah itu disimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo.
Komandan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna bersama teknisi Sukhoi SU-27 SKM lainnya menyaksikan ketiga jenazah ini dimasukkan ke pesawat.
Sehari sebelumnya, Kamis sekitar pukul 21.00, pesawat angkut Antonov ini digunakan untuk mengangkut satu unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM yang dipesan Indonesia dari Rusia. Dibutuhkan waktu tiga jam untuk mengeluarkan seluruh peralatan dan badan pesawat dari pesawat tersebut.
Uji coba Sukhoi sukses
Jet Sukhoi pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dari Rusia telah menjalani tes terbang di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar. Uji coba yang dilakukan pukul 07.00 Wita berlangsung sukses.
“Sukses seperti yang diharapkan, tidak ada masalah, bagus,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Makassar Marsma Agus Supriatna, Jumat (17/9).
Uji coba baru dilakukan terhadap satu jet Sukhoi tipe SU 27-SKM yang tiba di Makassar 10 September lalu. Rencananya jet pabrikan Rusia itu diserahterimakan kepada Pemerintah Indonesia 27 September mendatang.
“Dari Rusia akan diserahkan ke Kemhan, dari Kemhan baru ke TNI,” terang Agus.
KOMPAS/Solo Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar