(Oleh: H.Moch. Hisyam, Pikiran Rakyat)
Sebagaimana kita ketahui, para sahabat Nabi Muhammad saw. selalu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dalam upaya melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasulnya, tak terkecuali Umar bin Khattab dan Abu Bakar ra.
Kisah perlombaan sedekah antara Umar bi Khattab dan Abu Bakar ra. Ini terjadi pada peristiwa Perang Tubuk, dimana pada waktu itu Rasulullah saw. menyeru kepada para sahabatnya untuk memberikan sedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Umar bin Khattab ra. pada saat itu memiliki harta kekayaan untuk disedekahkan. Dalam hatinya, ia merenung, “setiap saat Abu Bakar selalu membelanjakan hartanya lebih banyak dari apa yang telah saya belanjakan dijalan Allah.” Umar ra. mempunyai dua harta kekayaan untuk dibelanjakan dijalan Allah SWT.
Kemudian ia pun pulang ke rumahnya untuk membawa harta yang akan disedekahkannya, dengan perasaan gembira sambil membayangkan bahwa pada hari ini akan bersedekah melebihi Abu Bakar ra. oleh karena itu, segala yang ada di rumahnya ia ambil setengahnya untuk disedekahkan.
Lantas Umar ra. membawa harta itu kepada Rasulullah saw. pada saat itu Rasulullah saw. bersabda kepada Umar ra., “Apa ada yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Umar? Umar ra. pun menjawab, Ya, ada yang saya tanggalkan, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. Bertanya lagi, “Seberapa banyak yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Ia menjawab, “Saya telah tinggalkan setengahnya.”
Tidak berapa lama kemudian Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta bendanya kepada Rasulullah saw. Umar bin Khattab. Berkata, “saya mengetahui bahwa beliau telah membawa seluruh harta benda mililknya. Begitulah pembicaraan yang saya dengar dari pembicaraan antara beliau dengan Rasulullah saw.”
Kemudian Rasulullah saw. bertanya kepada Abu Bakar, “Apakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Saya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka (saya tinggalkan dengan keberkahan nama Allah SWT dan Rasul-Nya serta keridaan-Nya).” Mendengar hal itu Umar bin Khattab ra. Berkata, “sejak saat itu saya mengetahui bahwa sekali-kali saya tidak dapat melebihi Abu Bakar.”
Hikmah dari kisah ini adalah bahwa berlomba-lomba dan berusaha melebihi orang lain dalam kebaikan adalah perbuatan baik dan merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti firman Allah dalam Alquran, “Dan kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (Q.S. Al-Maidah [5]:48).
(Ketua DKM Al-Hikmah Sarijadi, Kota Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar