(Foto: Rakyat Merdeka)
1 Maret 2011, Jakarta -- (Suara Karya): TNI Angkatan Darat melakukan penelitian terhadap tujuh gunung yang berada di kawasan Bukit Barisan, Sumatera. Tujuh gunung itu adalah, Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel), dan Tanggamus (Lampung).
"Diharapkan data-data lengkap soal Bukit Barisan ini akan memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo, saat upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (28/2).
Selain TNI AD, Tim Ekspedisi Bukit Barisan berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Selain itu, dilibatkan juga organisasi pecinta alam Wanadri dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sedangkan personel TNI yang dilibatkan berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopasus) dan Komando Strategi Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) sebanyak 447 prajurit. Total ada 762 orang yang mengikuti ekspedisi selama 6 bulan ini.
Bangun Sekolah
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Munosco membangun sekolah di Dungu-Kongo. Pembangunan sekolah ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah ini terletak di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo. (Foto: Puspen TNI)
Secara terpisah, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Monusco di Kongo, selesai membangun sebuah sekolah di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo.
"Pembangunan sekolah ini merupakan komitmen TNI dalam membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah semi permanen tersebut dilengkapi dengan bangku belajar, kursi dan papan tulis," ujar Komandan Komandan Satgas Konga XX-H, Letkol Czi Widiyanto. Tugas pokok Konga di Kongo adalah membangun jalan Dungu-Faradje.
Kepala Sekolah Ganggala, tutur Bakomba menjelaskan, sebelum finalisasi pembangunan sekaloh, para siswa hanya menggunakan Gereja Mebelin dan bangunan sekolah sederhana dengan atap alang-alang sebagai tempat belajar-mengajar.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Satgas Zeni TNI yang telah memberikan bantuan pembangunan sekolah," ujarnya.
Sumber: Suara Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar