Selasa, 01 Maret 2011
Komisi I DPR Kunjungi Denarhanud Rudal 003/Dam Jaya
1 Maret 2011, Jakarta -- Denarhanud Rudal 003/I/Kodam Jaya/Jayakarta dikunjungi anggota Panja Alutsista Komisi I DPR RI yang diterima langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Marciano Norman bertempat di Markas Komando Denarhanud Rudal 003 Cikupa, Tangerang, Banten.
Rombongan yang dipimpin oleh TB Hasanudin tersebut tiba di Mako Den Arhanud Rudal 003 sekitar pukul 13.30 Wib yang terdiri dari Salim Mengga, Aswan Abubakar, RA Yaya dan Nuning Kentopati dan lain-lain.
Rombongan diterima oleh Pangdam jaya dengan didampingi Wadanpus Arhanud, Irdam Jaya, Asops Kasdam Jaya, Danmen Arhanud-I/Faletehan, Kabekangdam, Dam jaya, Kapaldam Jaya, Kahubdam Jaya dan Kapendam Jaya.
Dalam pengantarnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman menyampaikan harapannya setelah kunjungan Komisi I DPR RI ini semoga Den Arhanud Rudal 003 kedepan akan semakin baik.
Sementara itu TB Hasanudin mengatakan Panja Allutsista Komisi I DPR RI merespon mengenai alutsista TNI khususnya masalah radar guna memantau seluruh wilayah Tanah Air dari gangguan musuh. Kunjungan diakhiri dengan peragaan Sistem Kerja Alutsista yang dimiliki oleh Den Arhanud Rudal 003.
Pembangunan Satuan Radar Diminta Dipercepat
Komisi I DPR mendukung upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun kekuatan radar di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga. Pembangunan radar pengamatan akan dipercepat guna mendukung kinerja TNI mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Panitia Kerja (Panja) alat utama system persenjataan (alutsista) Komisi I DPR sangat merespons kebutuhan radar guna memantau konidisi wilayah udara nasional yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Papua," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin di sela-sela kunjungan ke Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dan Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (28/2).
Selain bersilaturahmi, kunker Panja Alutsista Komisi I DPR untuk mengetahui kondisi nyata kesiapan alutsista yang dimiliki Kohanudnas, seperti kekuatan radar pengamatan serta menyinkronkan pelaksanaan tugas yang diemban TNI Angkatan Udara.
Selain kebutuhan radar pengamatan, dikatakan Hasanuddin, TNI masih membutuhkan pesawat tempur. Komponen inipun masih jadi prirotas dukungan DPR. "Pembangunan satuan radar akan diselaraskan pada pembangunan alutsista udara," ujar Hasanuddin. Secara terpisah dihubungi Suara Karya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menjelaskan, TNI AU akan memiliki 18 radar pengamatan. Satu radar bertambah di Papua yang masih di bawah binaan Komando Sektor Udara Biak.
Walau begitu, Bambang mengakui, 18 radar pengamatan masih jauh dari ideal, apabila disiagakan untuk memantau luas wilayah Indonesia. "Idealnya yang dibutuhkan 32 radar," ujarnya.
Kepala Staf Kohanudnas Marsekal Pertama TNI Chaerudin Ray mengatakan, untuk mengamankan wilayah udara nasional, Kohanudnas harus di dukung alutsista yang memadai. Misalnya, pengadaan pesawat tempur sergap, peluru kendali dan radar yang dapat mengawasi seluruh wilayah udara nasional.
Sumber: POS KOTA/Suara Karya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar