Senjata api jenis AK bersama ribuan amunisi berhasil ditemukan aparat Polres Bireuen. Perlengkapan perang tersebut diduga milik anggota Jamaah Islamiah. (Foto: int/metroaceh)
01 Maret 2010, Kuala Lumpur -- Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi membantah militer Malaysia terlibat dalam aktivitas teror di Aceh, Indonesia. Kendati demikian, Ahmad Zahid meminta pemerintah Indonesia menyelidiki masalah tersebut.
Ahmad Zahid mengomentari laporan yang menyebutkan dalam sebuah penggerebekan pekan lalu di Aceh, Kepolisian Indonesia menyita bayonet, uang, DVD, juga seragam militer Malaysia.
Seperti diwartakan The Star, Senin (1/3), Ahmad Zahid mengatakan pemerintah Malaysia tidak pernah terlibat dalam konflik di negara-negara tetangga. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Zahid kepada wartawan setelah melepas tentara Malaysia di pangkalan udara Subang, Malaysia, untuk memimpin misi International Monitoring Team-Mindanao, kemarin (28/2).
Tim yang dikomandani Mayor Jenderal Datuk Baharun Hamzah tersebut kembali diterjunkan ke wilayah Mindanao, Filipina, selama satu tahun setelah sempat ditarik.
Kepolisian Daerah Aceh menggerebek tempat latihan militer liar di kawasan hutan Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar, pada 22 Februari. Dalam operasi tersebut, tiga orang ditangkap dan puluhan lainnya dalam pengejaran. Kepolisian Daerah Aceh menduga mereka bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah.
TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar