Selasa, 23 Maret 2010
TNI Ajukan Super Tucano
24 Maret 2010, Jakarta -- Markas Besar Tentara Nasional Indonesia telah mengajukan usulan pembelian pesawat Super Tucano sebagai pengganti pesawat tempur OV 10-Bronco yang habis masa pakainya.
Hal ini dikatakan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, Senin (22/3) di Jakarta. Setelah dikaji Dewan Penentu Kebijakan Mabes TNI, usulan itu diteruskan ke Kementerian Pertahanan untuk diproses lebih lanjut.
Super Tucano adalah opsi pertama. Di bawahnya ada dua opsi lain. ”Tinggal bagaimana nanti pemerintah, dalam hal ini eksekutif dan legislatif, memikirkan pendanaannya,” katanya.
Sagom menekankan, pesawat Super Tucano asal Brasil ini akan memiliki tugas yang sama dengan OV 10-Bronco, yaitu untuk kontra insurgensi. Spesifikasi untuk terbang rendah dengan kecepatan rendah yang dimiliki Super Tucano dianggap sesuai dengan kebutuhan akan pesawat tempur taktis. Kecepatan rendah itu berguna untuk menghadapi obyek yang berkecepatan rendah juga, misalnya kapal pencuri ikan dan perambahan hutan liar.
”Untuk patroli, kita sudah punya pesawat CN-235 dan pengintai sudah ada pesawat Boeing 737,” kata Sagom.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro mengatakan, sesuai dengan minimum essential force, TNI AU berharap, penambahan Super Tucano itu sebesar satu skuadron yang terdiri dari 12 pesawat. Kalau ada dua masalah di dua tempat terpisah di Indonesia, ada dua kelompok yang terdiri dari empat pesawat yang menghadapinya, satu kelompok dalam proses perawatan dan sekelompok lainnya untuk patroli.
KOMPAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar