Senin, 22 Maret 2010
Strategi Pertahanan dan Efektivitasnya Dievaluasi
22 Maret 2010, Jakarta -- TNI AL mengadakan forum strategi Angkatan Laut untuk mengevaluasi strategi pertahanan dan efektivitasnya untuk masa depan. Pelaksanaan forum ini merupakan yang pertama kali dalam kurun waktu 18 tahun terakhir.
"Forum strategi ini yang dilaksanakan terakhir pada 1992. Jadi, sudah sekian lama tidak dilaksanakan. Pada forum strategi lalu menghasilkan strategi pertahanan laut nusantara dibandingkan situasi saat ini dibandingkan strategi pertahanan negara yang sudah berubah dan sebagainya. Saya memandang perlu ada forum strategi untuk merumuskan strategi di laut di dalam mempertahankan NKRI," jelas KSAL Laksamana Agus Suhartono kepada wartawan seusai pembukaan forum di Jakarta, Senin (22/3).
Forum juga mengagendakan pembahasan untuk menyusun strategi mewujudkan postur TNI AL, cetak biru logistik, dan personel dalam tataran minimum essential forces (MEF). Semua dibahas dan disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga bisa diimplementasikan di lapangan.
Pemilihan strategi yang akan digunakan menjadi prioritas dalam forum yang akan dilaksanakan selama seminggu ke depan. "Produk terutama strategi pilihan dan kekuatan minimum seperti apa yang kami susun sebagai buku nomor satu, baru kemudian blueprint logistik dan personelnya kami susun," sambungnya.
Kajian strategi, sahut dia, akan melihat dari dua sisi, yakni ancaman dan tuntutan kapabilitas. Perinciannya sendiri akan dijabarkan oleh asisten pengamanan TNI AL dalam forum tersebut. "Tentunya dalam membangun kekuatan tidak hanya memandang ancaman, tapi juga kapabilitas yang diperlukan untuk mempertahankan ini. Jadi, ada dua tinjauan dalam membangun kekuatan," tukasnya.
Hasil dari forum tersebut, ujar dia, akan menggambarkan apakah strategi masih bisa dipertahankan atau sudah harus diubah. Itu tak menutup kemungkinan sebab situasi kapabilitas TNI AL sudah berbeda.
"Kekuatan itu, ada yang di satu sisi lebih unggul, di satu sisi lebih rendah. Jadi, kalau kami evaluasi semuanya, kami tidak bisa begitu saja. Ini akan kami kaji," tandasnya.
MEDIA INDONESIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar