Selasa, 16 Maret 2010
Lanal Karimun Optimalkan Radar Pantau Teroris
16 Maret 2010, Karimun, Kepri -- Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mengoptimalkan radar pada Pos Angkatan Laut (Posal) Satuan Radar (Satrad) Leho, Kecamatan Tebing untuk memantau bahaya terorisme di Selat Malaka.
"Keberadaan radar tersebut membantu kami dalam mengamati Selat Malaka dari ancaman teroris," kata Komandan Lanal Tanjung Balai Karimun, Letkol (P) Edwin, di Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Edwin mengatakan, fungsi radar tersebut sangat strategis dalam membantu jajarannya membantu tugas-tugas Lanal yang merupakan subsistem dalam pengamanan selat tersibuk di dunia itu.
"Pergerakan kapal di bagian terluar perairan Indonesia dapat terdeteksi melalui radar itu," ucapnya.
Dia menjelaskan, radar yang dipasang sejak 2008 itu, memiliki jangkauan cukup luas dengan cara kerja IMSS (integrated maritime surveillance system) yang terpasang pada pesawat AIS (automatic identification system) Based sebagai penerima (receiver).
Setiap objek yang terpantau melalui antena pada AIS Based, akan menghasilkan data dan sinyal yang dipancarkan melalui sebuah monitor.
Selanjutnya, melalui monitor tersebut, petugas dapat mengetahui nama, ukuran dan jenis kapal, status navigasi, waktu tempuh dan tujuan kapal beserta muatannya. "Jarak jangkau efektif radar IMSS ini mencapai 40Nm atau 74 Km (kilometer)," jelasnya.
Dikatakannya, pengamatan ancaman teroris melalui radar turut diperkuat dengan menyiagakan semua armada dan unsur-unsur patroli TNI - AL dalam mengantisipasi setiap kemungkinan adanya gangguan keamanan bagi kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut.
"Lanal Karimun merupakan subsistem pengamatan dalam pengamanan Selat Malaka yang juga berperan sebagai pendukung logistik serta administrasi bagi kegiatan operasi unsur-unsur TNI - AL," ucapnya.
Dia juga mengatakan, wilayah hukum Lanal Karimun yang membentang dari Selat Durian hingga Selat Philips merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang rawan tindak kejahatan di laut.
"Bukan hanya bahaya terorisme, bahaya perompakan serta kejahatan lainnya juga kami waspadai," ujarnya menambahkan.
ANTARA News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar