Senin, 02 Februari 2009

Peran Indonesia Sangat Besar di Unifil

2 Februaria 2009, Lebanon -- Unifil Force Commander (FC), Mayor Jenderal Claudio Graziano secara resmi mengunjungi Indonesian Battalion (Indobatt) atau Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Kontigen Garuda XXIII-C/UNIFIL (Satgas Yonifmek TNI Konga XXIII-C) di UN POSN 7-1, Adshit al Qusayr, Sabtu (31/1) waktu Lebanon.. FC tiba di Indobatt pukul 09.15 Lebanese Time (LT) dengan menggunakan Helikopter disambut oleh Dansatgas Konga XXIII-C, Letkol Inf. R. Haryono dan juga Sector East Commander (SEC), Brigadir Jenderal Alberto Asarta Cuevas, yang telah tiba lebih awal di markas Indobatt. Kedatangan FC di Indobatt merupakan kunjungan pertama kali sejak Konga XXIII-C melaksanakan tugas di Lebanon Selatan pada 3 Desember 2008. Kedatangan jenderal asal Italia tersebut disambut oleh prajurit Indobatt dengan nyanyian Mars Garuda dan tepuk tangan yang meriah. FC pun menyalami satu persatu para perwira yang berjajar dan sesekali menanyakan jabatan Perwira tersebut.

Agenda dari kunjungan tersebut adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi dan disposisi pasukan Indonesia yang berada di UN POSN 7-1 dan sekitarnya. FC mendapatkan penjelasan dari Dansatgas tentang keberadaan pasukan Indobatt serta kondisi terakhir daerah operasi yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam kesempatan tersebut FC sangat serius mendengarkan paparan Dansatgas dan secara langsung menanyakan hal-hal yang menjadi perhatiannya, termasuk mengecek setiap kedudukan dan daerah yang menjadi tanggung jawab Konga XXIII-C di atas peta. Setelah mendapatkan paparan, FC beserta SEC melaksanakan peninjauan lapangan ke markas`Kompi C UN POSN 9-2 dan salah satu Static Point yang berada di Az Ziqqiyah. Namun sebelum berangkat, FC melaksanakan penanaman pohon Bartokal (Jeruk Lebanon) dan foto bersama perwira Indobatt.

Dalam kunjungan tersebut FC mengatakan bahwa peran Indonesia (Kontingen Garuda) pada misi Unifil sangat besar. Graziano mengibaratkan bahwa Pasukan Indonesia adalah bottle neck of Unifil. Pernyataan ini sangat beralasan mengingat Kontingen Indonesia merupakan key role (memegang peranan kunci) di area of responsibility (AOR) Unifil, karena kedekatan prajurit Indobatt dengan masyarakat setempat serta posisi pasukan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Israel dan Sungai Litani yang merupakan batas daerah operasi Unifil. “Kedekatan prajurit Indonesia dengan masyarakat setempat memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga perdamaian di Lebanon Selatan. Hal ini merupakan salah satu alasan yang mendasari pengiriman Force Protection Unit ke Lebanon dipilih dari Indonesia, sebab kedekatan pasukan Indonesia dengan masyarakat Lebanon Selatan, memudahkan Unifil untuk menyelesaikan setiap ada permasalahan yang terjadi”, kata Graziano.

Di Kompi C UN POSN 9-2 Az Ziqqiyah, FC mendapatkan penjelasan secara langsung dari Komandan Kompi C, Kapten Mar Muhammad Rizal tentang kondisi wilayah yang berhadapan langsung dengan Sungai Litani. FC juga meninjau Static Point yang berada di sekitar Sungai Litani, dan beliau pun tidak ragu-ragu turun untuk meninjau Sungai Litani dan mengecek secara langsung batas daerah operasi Unifil. Meskipun hal tersebut cukup berbahaya mengingat daerah sekitar Sungai Litani masih banyak Unexploded Ordnance (UXO). Jenderal Graziano sangat menghargai profesionalisme prajurit Indonesia dan berpesan meskipun Indobatt dekat dengan masyarakat setempat, namun tetap harus waspada dan tegas dalam menghadapi setiap ancaman, khususnya terhadap kemungkinan terjadinya peluncuran roket dari wilayah Indobatt. Langkah ini menurut Graziano sangat penting untuk melindungi pasukan Indonesia sendiri dan mencegah jatuhnya korban. (tni.mil.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar